Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Humas Polri: Media Juga Bisa Ganggu Stabilitas Keamanan...

Kompas.com - 19/12/2019, 17:48 WIB
Devina Halim,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Divisi Humas Polri Irjen (Pol) Muhammad Iqbal meminta media massa memahami profesi dan pengaruh yang dimilikinya.

Sebab, menurut dia, media juga berpotensi mengganggu stabilitas nasional apabila hanya mengejar keuntungan belaka.

"Media harus juga paham bahwa media dapat memajukan bangsa ini," ujar Iqbal usai acara seminar bertajuk 'Strategi Manajemen Media di Era Disrupsi 4.0 untuk Indonesia Maju' di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (19/12/2019).

"Tetapi ketika media tidak paham, media hanya melihat benefit atau rating, media juga bisa mengganggu stabilitas keamanan yang tentunya menjadu platform dasar dalam pembangunan nasional," lanjut dia.

Baca juga: Anies: Media Massa Berutang Budi pada Pak Habibie...

Maka dari itu, Polri berharap adanya manajemen media yang lebih baik di tahun 2020 mendatang.

Untuk mewujudkannya, Polri berkoordinasi dengan bagian humas seluruh kementerian/lembaga sekaligus menggandeng unsur masyarakat.

"Kementerian/lembaga dan seluruh masyarakat harus satu frame. Kita harus memajukan Indonesia dengan melakukan tugas-tugas kehumasan dalam rangka memanage media secara sinergi," tutur dia. 

 

Kompas TV

Banjir masih menggenangi pemukiman warga di Parit Baru, Kabupaten Kampar, Riau. 

Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, sebanyak 7,967 Kepala Keluarga (KK) terdampak banjir. Selain rumah warga, banjir juga merendam 99 unit fasilitas umum, seperti sekolah, rumah ibadah dan kantor pemerintahan, serta 5,679 hektar lahan pertanian, seperti kebun sawit, karet, padi dan lainnya.

Tak rumah warga, sejumlah sekolah juga terendam banjir yang membuat siswa terpaksa diliburkan. Kemudian, ratusan hektar sawah petani juga terancam gagal panen akibat diterjang banjir.

Untuk akses keluar masuk dari rumah, warga terpaksa harus menyewa perahu karna akses jalan penghubung antar desa terendam banjir.

Banjir setinggi 70 sentimeter masih merendam Desa Buluh Cina, Kabupaten Kampar, Riau. Banjir juga membuat sejumlah kendaraan roda dua yang melintas harus dinaikkan ke atas perahu.

Untuk menyewa perahu, warga harus mengeluarkan biaya sebesar 20 ribu rupiah.

Saat ini banjir di sejumlah kecamatan sudah berangsur surut, bahkan beberapa desa yang terpapar banjir sudah mulai mengering, namun masih banyak rumah warga yang masih terendam banjir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sejumlah Bantuan Jokowi ke Prabowo Siapkan Pemerintahan ke Depan...

Sejumlah Bantuan Jokowi ke Prabowo Siapkan Pemerintahan ke Depan...

Nasional
Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Nasional
Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Nasional
Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Nasional
“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com