Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilema Pekerja Media, Membela dan Jadi Korban Pelanggaran HAM

Kompas.com - 13/12/2019, 17:29 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pekerja media saat ini dinilai menghadapi dilema dalam membela hak asasi manusia (HAM), juga sebagai orang yang rentan mengalami pelanggaran HAM.

Hal tersebut disampaikan Pemimpin Redaksi The Jakarta Post, Nezar Patria, dalam diskusi bertajuk "Media Massa dan HAM" di Kantor Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (13/12/2019).

"Media sendiri menghadapi kontradiksi dalam dirinya sebagai pembela HAM di satu sisi, tapi di sisi lain rentan kena pelanggaran HAM," ujar Nezar Patria.

Pelanggaran HAM yang dimaksud, kata dia, didapatkan para jurnalis dari unsur-unsur di luar media tempat mereka bekerja, antara lain berupa serangan fisik dan nonfisik.

Baca juga: Apa Itu Hak Asasi Manusia?

Serangan fisik dapat berupa pemukulan, penyerangan, hingga penculikan.

Adapun, serangan nonfisik masih berupa serangan dari platform media sosial atau dikenal sebagai digital attack.

"Modus ketiga, serangan lain-lain. Di Indonesia modus ini belum terlihat, tapi tidak mustahil akan terjadi juga," kata dia.

Contoh modus tersebut, kata dia, antara lain lisensi-lisensi yang bersifat administratif, seperti wartawan dan pekerja media sulit mengurus surat izin usaha, pajak, dan beberapa hal yang bersifat administratif lainnya.

"Tapi di Indonesia, yang terjadi adalah kriminalisasi terhadap media. (Dijerat) KUHP, ITE, untuk mengadili karya-karya jurnalistik dan wartawan-wartawan kritis. Ini belum stop sampai sekarang," kata Nezar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com