Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua DPP PAN Bicara Peluang Gibran Diusung Partainya di Pilkada 2020

Kompas.com - 09/12/2019, 23:57 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Yandri Susanto ikut mengomentari langkah putra sulung Presiden Joko Widodo Gibran Rakabuming Raka yang akan maju di Pilkada Solo 2020.

Yandri mengatakan, mekanisme calon kepala diusung oleh PAN harus berdasarkan pada usulan Dewan Pengurus Daerah (DPD). Namun, kata dia, DPD PAN belum mengusulkan nama Gibran ke DPP.

"Sampai hari ini Jawa Tengah itu belum ada yang mengusulkan. Bukan hanya Solo, semua Jateng belum ada yang mengusulkan," kata Yandri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (9/12/2019).

Baca juga: Gibran Ingin Maju Pilkada Solo, Sekjen PDI-P: Semua Punya Peluang yang Sama

Kendati demikian, Yandri tak mempermasalahkan jika Gibran bertekad maju di Pilkada Solo. Sebab, pasal yang melarang adanya politik dinasti di Indonesia telah dibatalkan oleh Mahkamah Konstitusi (MK).

"Akhirnya MK memutuskan bahwa boleh karena itu bertentangan dengan UUD 1945, melarang orang untuk sebagai hak politiknya. Ya sudah, sekarang siapapun dia, petani pun boleh apalagi anak presiden, boleh saja," ujar dia.

Sebelumnya, Putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka menyatakan, dirinya akan mendaftar sebagai calon wali kota Surakarta di Pilkada Solo 2020 melalui DPD PDI-P Jawa Tengah pada hari terakhir.

Baca juga: Pekan Depan, Gibran Daftar Bakal Calon Wali Kota Solo di DPD PDI-P

"Hari terakhir, Mas," kata Gibran, melalui pesan WhatsApp, kepada wartawan, Jumat (6/12/2019).

Diketahui, Gibran awalnya dikenal sebagai seorang yang antipolitik.

Bahkan, suami dari Selvi Ananda itu beranggapan sebagai seorang pengusaha, dirinya bisa memberikan kontribusi kepada masyarakat tanpa harus terjun ke dunia politik.

Namun, beberapa tahun terakhir, ayah Jan Ethes Srinarendra tersebut berubah pikiran.

Dengan latar belakang sebagai seorang pengusaha, Gibran ingin menunjukkan kontribusinya kepada masyarakat melalui kebijakan politiknya.

Kompas TV

Foto Putra Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka membeli es teh di pinggir jalan ini jadi viral. Gibran pun membenarkan membeli es teh usai salat Jumat pada 6 Desember 2019.

Sebagian Netizen kaget anak Presiden membeli minum di pedagang kaki lima alias di pinggir jalan. Namun, ada netizen yang fokus pada bungkus es teh manis yang dipegang oleh Gibran Rakabuming Raka. Salah satu netizen ini langsung melapor kepada Mantan Menteri Kementerian Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti. Susi Pudjiastui pun mengomentari plastik yang jadi bungkus es teh manis dan meminta Gibran untuk menyumbang wadah tempat minum yang lebih ramah lingkungan.

Ramai-ramai netizen pun memention Gibran sebagai bentuk dukungan pada komentar Susi Pudjiastuti. Susi meminta agar Gibran menyumbangkan gelas dan sedotan stainless ke abang-abang es teh manis, hal ini agar plastik yang menjadi bungkus es teh manis tidak menjadi sampah yang mengotori laut. Mantan Menteri Susi pun sangat konsen dengan anti-sampah.

#gibranrakabuming #susipudjiastuti #putrajokowi

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com