JAKARTA, KOMPAS.com – Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Totok Daryanto mendukung wacana pemisahan pemilu legislatif (Pileg) dan pemilu presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Pasalnya, menurut Totok, pelaksanaan pileg dan pilpres yang dilangsungkan serentak pada Pemilu 2019, memiliki sejumlah catatan.
“Oh setuju dipisah waktunya. Karena kemarin sudah tahu yang meninggal banyak,” kata Totok di Kantor DPP PAN, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (5/12/2019).
Baca juga: Sepakat dengan Golkar, Demokrat Ingin Pilpres dan Pileg Tak Serentak
Selain itu, ia menambahkan, pelaksanaan pileg dan pilpres serentak juga memiliki kerawanan yang tinggi.
Ia pun meyakini, bila nantinya pelaksanaan keduanya kembali dipisah, anggaran yang harus dikeluarkan negara tidak akan jauh berbeda dengan pelaksanaan serentak.
“Sama saja,” singkatnya.
Baca juga: Komisi II Dorong Pilkada Tetap Digelar Serentak dan Langsung
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyampaikan beberapa rekomendasi politik yang bisa dilakukan oleh partainya selama lima tahun ke depan.
Hal itu ia sampaikan dalam Rapat Paripurna II, Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta Selatan, Rabu (4/12/2019).
Salah satu rekomendasinya yakni perubahan Undang-Undang Pemilu terkait pemisahan penyelenggaraan pemilihan presiden (pilpres) dan pemilihan legislatif (pileg).
"Partai Golkar perlu memperjuangkan perubahan UU Pemilu, memisahkan kembali antara pileg dan pilpres serta penyempurnaan sistem pemilu yang membuka peluang bagi kemenangan Partai Golkar di dalam Pemilu," kata Airlangga.
Baca juga: Airlangga Minta Partai Golkar Dorong Pilpres dan Pileg Tak Lagi Serentak
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.