JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Golkar Lodewijk F Paulus menilai dorongan DPD Partai Golkar tingkat I dan II, serta sejumlah tokoh senior partai untuk menjadikan Airlangga Hartato sebagai calon presiden pada Pilpres 2024 masih terlalu dini.
Meskipun, saat ini Airlangga sudah ditetapkan sebagai ketua umum Partai Golkar periode 2019-2024.
"Jadi sebenarnya kan itu wacana. Tapi saya katakan, terlalu dini kita menceritakan atau mencalonkan Pak Airlangga sebagai calon presiden, kita selesaikan dulu step by step," ujar Lodewijk di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta, Rabu (4/12/2019).
Lodewijk mengatakan, untuk melanjutkan wacana tersebut perlu lebih dahulu melalui sejumlah tahapan.
Baca juga: Airlangga Hartarto Ditetapkan Jadi Ketua Umum Golkar Lewat Aklamasi
Langkah awal yang dilakukan seperti konsentrasi pada pertarungan di Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada 2020.
Adapun pada Pilkada 2020 tersebut, terdapat 270 daerah yang akan menggelar pemilihan. Di antaranya, sembilan provinsi, 224 kabupaten, dan 37 kota.
Lodewijk mengatakan, pertarungan di 270 titik tersebut yang akan menjadi tahapan dari bergulirnya wacana Airlangga dijadikan capres.
"Wacana is wacana, silakan, kita hargai. Tetapi mari kita konsentrasi menghadapi Pilkada 2020," ucap dia.
"Karena Pilkada 2020 di 270 titik, kalau kita bisa menang banyak. Nah itu juga akan menentukan kontestasi pada 2024 nanti," kata Lodewijk.
Dia mengatakan, hasil yang diperoleh Partai Golkar pada Pilkada 2020 dapat menjadi acuan pada Pileg dan Pilpres 2024.
"Karena kalau kita bisa mendapatkan seoptimal kepala daerah itu, kan akan sangat membantu untuk infrastruktur kita ke depan," tuturnya.
Sebelumnya, Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie mendorong Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto untuk mencalonkan diri sebagai presiden di Pemilu 2024.
Menurut Aburizal, jika Airlangga hendak menjadi Ketua Umum Golkar, ia harus bisa menjadi capres di pemilu mendatang.
Hal itu disampaikan Aburizal saat menyampaikan pandangannya sebagai Ketua Dewan Pembina Golkar, dalam musyawarah nasional (Munas), Rabu (4/12/2019).
"Saya pernah berdiskusi dengan Saudara Airlangga secara berdua. Saya katakan, saudara Airlangga, kalau saudara ingin menjadi ketua umum (Golkar), saya sampaikan arahnya tidak pada itu saja, tetapi saudara harus siap menjadi presiden Republik Indonesia ke depan," kata Aburizal di Hotel Ritz Carlton, Jakarta Selatan, Rabu (4/12/2019).