Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahfud MD: Perguruan Tinggi Seolah Jadi Terdakwa atas Kemelut Negeri

Kompas.com - 29/11/2019, 13:55 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko-Polhukam) Mahfud MD menyinggung soal tindak pidana korupsi saat memberikan orasi ilmiah dalam rangka Dies Natalies ke-54 Universitas Trisakti.

Menurut Mahfud, perguruan tinggi seolah menjadi terdakwa atas berbagai persoalan bangsa Indonesia.

"Sekarang ini ada persoalan apakah pesan tentang filosofi pendidikan itu berjalan di Indonesia. Terbukti perguruan tinggi ini menjadi terdakwa dari kemelut republik ini, korupsi merajalela, ketidakadilan, kemsikinan, kesenjangan sosial, tidak meratanya pendidikan, apa sebabnya itu? Korupsi," ujar Mahfud di hadapan civitas akademika Universitas Trisakti, di Auditorium Universitas Trisakti, Jakarta Barat, Jumat (29/11/2019).

Baca juga: Mahfud MD: Perpanjangan Izin FPI Belum Bisa Dikeluarkan

 

Menurut Mahfud, maraknya korupsi di Indonesia tak terlepas dari peran perguruan tinggi. Sebab, jabatan penting di Indonesia diduduki lulusan-lulusan perguruan tinggi. 

"Sudah dikelola oleh perguruan tinggi kenapa masih banyak koruptor, kenapa penegak hukumnya lemah? kenapa pengalola negara tidak beres? lalu apa sebabnya ? pasti perguruan tinggi yang salah," kata dia lagi. 

Sambil berkelakar, Mahfud kemudian mengatakan bahwa pihak perguruan tinggi pasti tidak mau disalahkan.

Dia lantas mengingatkan agar semua pihak tidak saling menyalahkan dalam menghadapi persoalan bangsa.

Mahfud menyarankan agar semua pihak berperan dalam menegaskan semangat kebangsaan.

Baca juga: Selain Sebabkan Mahfud MD Terlambat, Dampak Aspal Terkelupas di Bandara Adi Sutjipto Dirasakan 6 Penerbangan

Untuk dunia pendidikan, Mahfud meminta pengajar dan dosen membangun kecerdasan watak dan kecerdasan otak siswa secara bersamaan.

"Mari kita kembali membangun semangat kebangsan ini dengan cara bahwa pendidikan itu adalah membangun kecerdasan watak dan otak sekaligus. Itu harus kita lakukan. Itulah perlunya universitas itu perlu sadar dalam bentuk (pendidikan yang membangun karakter) terstruktur seperti sekarang," papar Mahfud.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com