Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres: Ekonomi Syariah Lahirkan Kiai Bankir dan Bankir Kiai

Kompas.com - 25/11/2019, 13:40 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

Kompas TV Dengan kinerja postif, Pasar Modal Syariah Indonesia kian banyak peminat. Meski demikian, potensi pengembangannya masih terbuka lebar. Dengan literasi yang tepat sasaran, jumlah investor dalam Pasar Modal Syariah diharapkan dapat terus berlipat ganda.

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyebutkan bahwa saat ini ekonomi syariah telah melahirkan para kiai yang memahami soal perbankan.

Tak hanya itu, muncul pula bankir-bankir yang memahami ekonomi syariah.

"Melalui ekonomi syariah kita sudah melahirkan kiai jadi bankir. Kiai yang tadinya tidak tahu sistem perbankan sekarang tahu karena belajar tentang metode dan manajemen perbankan," kata Ma'ruf saat menerima Pengurus Pusat Asosiasi Program Studi Hukum Ekonomi Syariah Indonesia (APHESI) di Istana Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Senin (25/11/2019).

Baca juga: Maruf Amin Ungkap Banyak Kiai Dilatih Jadi Bankir dan Bankir Dilatih Ekonomi Syariah

Dia mengatakan, berkat ekonomi syariah, para kiai menjadi paham bagaimana menetapkan hukum perbankannya. Mulai dari asuransi hingga produk-produk ekonomi lainnya.

Ma'ruf pun menceritakan, saat ini juga banyak kiai yang dilatih menjadi bankir. Sebaliknya, banyak juga bankir yang dilatih untuk memahami perekonomian syariah.

"Makanya jadi kiai yang bankir dan melahirkan bankir yang kiai karena bankir-bankir sekarang juga banyak yang bicara soal syariah, bankir syariah," kata dia.

Baca juga: Maruf Amin: Boleh Panggil Saya Abah Kiai Wapres

Kendati demikian, ia berharap pengetahuan soal ekonomi syariah tidak hanya berupa pelatihan tapi menjadi mata kuliah sendiri di kampus-kampus lewat program studi ekonomi dan syariah.

Sehingga, tidak bermunculan orang-orang karbitan tetapi memang betul-betul SDM yang menguasai soal ekonomi syariah dan produk perbankan syariah lainnya.

"Jadi memang sejak awal sudah paham. Masih S1, S2 apalagi S3 sudah paham betul tentang ekonomi syariah, perbankan, asuransi. Tidak hanya dari manajemen tapi dari hukumnya juga," kata dia.

Baca juga: Investasi Saham Syariah Bisa Jadi Harapan di Tengah Risiko Krisis

Oleh karena itu, pihaknya pun berharap agar asosiasi tersebut bisa membantu dalam mengembangkan pemahaman soal ekonomi dan keuangan syariah pada program studi ekonomi dan syariah sejak dari kampus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Nasional
Sinyal Kuat Eko Patrio Bakal Jadi Menteri Prabowo

Sinyal Kuat Eko Patrio Bakal Jadi Menteri Prabowo

Nasional
Yakin Presidential Club Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

Yakin Presidential Club Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

Nasional
Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

Nasional
Gejala Korupsisme Masyarakat

Gejala Korupsisme Masyarakat

Nasional
KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

Nasional
PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

Nasional
Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Nasional
Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Nasional
Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Nasional
MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

Nasional
Paradoks Sejarah Bengkulu

Paradoks Sejarah Bengkulu

Nasional
Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Nasional
Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Nasional
Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com