Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu Mahfud MD, Kepala Bakamla Sampaikan Tantangan Negara Maritim

Kompas.com - 20/11/2019, 16:16 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

Kompas TV Tak dapat kursi menteri, Waketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono akhirnya angkat bicara. AHY bersama Demokrat tunjukkan sikap legawa, meski tak digandeng Presiden Jokowi masuk dalam jajaran kabinet Indonesia Maju. AHY bertekad untuk tetap mendukung pemerintahan dan kabinet yang tersusun. Tentunya tak terlepas dengan mengantarkan kritik membangun. Tak lupa AHY juga doakan pemerintahan Jokowi sukses dan amanah. Menurutnya jelas, posisi Demokrat saat ini ada di luar pemerintahan. Bukan serta merta menyerang berbagai kebijakan, melainkan AHY inginkan demokrasi yang positif tetap berjalan dengan ragam masukan cerdas untuk kemajuan bangsa. #AHY #demokrat #oposisi #jokowi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla) Laksamana Madya Achmad Taufiqoerrochman, Rabu (20/11/2019), menemui Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mafhud MD.

Dalam pertemuan itu, Taufiqoerrochman menyampaikan enam tantangan yang dihadapi Indonesia sebagai negara maritim.

"Bakamla ini kan bawah koordinasinya Menko Polhukam. Tentunya sebagai bawahan, saya harus melaporkan situasi Bakamla seperti apa tugasnya, apa yang sudah dikerjakan, apa rencana ke depan, " ujar Taufiq kepada wartawan di Kantor Kemenko Polhukam, Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.

"Kan kita berikan (laporan) secara keseluruhan. Apa sih tantangan kita itu. Bukan tantangan bakamla ya. Tapi tantangan bagi negara kita apa di maritim, " lanjut Taufiq.

Baca juga: Bertemu Dubes India, Prabowo Sebut Indonesia dan India Miliki Peluang Besar Kerja Sama Maritim

Tantangan yang dimaksud, pertama konstelasi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan.

"Artinya ada karakter beda antara bagian barat dan timur, sehingga aset (penanganan) yang dikerahkan harus berbeda tentunya," tutur Taufiq.

Kedua, posisi Indonesia yang ada di persilangan antara Samudera Hindia dan Samudera Pasifik.

Sehingga, dari posisi itu menurut Taufiq terlihat empat wilayah perairan strategis Indondesia.

"Dari sembilan choke point yang ada di dunia, empat di antaranya ada di Indonesia. Ini jadi kewajiban kita, " ungkap Taufiq.

Ketiga, ada kewajiban Indonesia terhadap hukum laut Internasional, yakni harus mengamankan.

Keempat, masih adanya aktivitas ilegal yang ada di perairan Indonesia. Kelima, ada persoalan perbatasan maritim yang belum selesai.

Baca juga: Sekolah Maritim Standar Internasional Akan Hadir di Patimban

"Keenam, ada sikap asertif di utara (sisi utara perairan Indonesia) dan juga ada kepentingan negara besar di sana. Itu kan berdampak kepada kita," kata Taufiq.

Sehingga, untuk menjawab tantangan itu, Bakamla mendukung tugas pengamanan yang bentuknya adalah mendukung visi poros maritim dunia dari sisi keamanan.

Menurut Taufiq, Menko Mahfud meminta Bakamla melanjutkan tugas-tugas yang sudah dilakukan.

"Sementara beliau sudah setuju dengan apa yang kita kerjakan. Karena beliau baru akan mempelajari. Tapi yang jelas, beliau berpesan agar meneruskan sudah dikerjakan karena sudah on the track," tambah Taufiq.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polri Tangkap 5 Tersangka Penipuan Berkedok Email Palsu, 2 di Antaranya WN Nigeria

Polri Tangkap 5 Tersangka Penipuan Berkedok Email Palsu, 2 di Antaranya WN Nigeria

Nasional
Terobosan Menteri Trenggono Bangun Proyek Budi Daya Ikan Nila Salin Senilai Rp 76 Miliar

Terobosan Menteri Trenggono Bangun Proyek Budi Daya Ikan Nila Salin Senilai Rp 76 Miliar

Nasional
Terdakwa Korupsi Tol MBZ Pakai Perusahaan Pribadi untuk Garap Proyek dan Tagih Pembayaran

Terdakwa Korupsi Tol MBZ Pakai Perusahaan Pribadi untuk Garap Proyek dan Tagih Pembayaran

Nasional
Rayakan Ulang Tahun Ke 55, Anies Gelar 'Open House'

Rayakan Ulang Tahun Ke 55, Anies Gelar "Open House"

Nasional
KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

Nasional
Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Nasional
Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

Nasional
Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

Nasional
Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Nasional
Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Nasional
Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Nasional
Hanya Ada 2 'Supplier' Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Hanya Ada 2 "Supplier" Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Nasional
Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House, Anggarannya Hampir 1 Triliun

Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House, Anggarannya Hampir 1 Triliun

Nasional
KPK Didesak Usut Pemberian THR ke Anggota DPR dari Kementan, Panggil Bersaksi dalam Sidang

KPK Didesak Usut Pemberian THR ke Anggota DPR dari Kementan, Panggil Bersaksi dalam Sidang

Nasional
Pabrik Bata Tutup, Jokowi: Usaha Itu Naik Turun, karena Efisiensi atau Kalah Saing

Pabrik Bata Tutup, Jokowi: Usaha Itu Naik Turun, karena Efisiensi atau Kalah Saing

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com