Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/11/2019, 05:39 WIB
Dani Prabowo,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Secara bergantian, Presiden Joko Widodo mengumpulkan para pejabat tinggi TNI Angkatan Udara dan Angkatan Laut di Istana Kepresidenan, Senin (18/11/2019).

Pimpinan komando kewilayahan TNI AL diterima terlebih dulu oleh Jokowi sekitar pukul 09.30 WIB. Jumlah mereka sekitar 24 orang.

Satu jam kemudian, giliran pimpinan komando kewilayahan TNI AU yang diterima Jokowi. Mereka ada sekitar 19 orang.

Menurut Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman, pertemuan dengan kedua matra tersebut merupakan pertemuan lanjutan setelah pada 14 November lalu, Presiden bertemu dengan para petinggi TNI Angkatan Darat.

"Yang disampaikan secara normatif oleh Presiden terhadap AD, AL, AU, adalah tentang konsensus kebangsaan agar memegang teguh konsensus kebangsaan, Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, dan bela Merah Putih," kata Fadjroel usai pertemuan.

Selain itu, lanjut Fadjroel, Presiden menyampaikan agar TNI dan Polri menjaga bersama-sama agenda besar pembangunan yang dikerjakan pemerintah.

Baca juga: Jokowi Kumpulkan Pimpinan TNI AU dan TNI AL, Ada Apa?

"Baik terkait peningkatan sumber daya manusia, pembangunan infrastruktur, penyederhanaan birokrasi, penyederhanaan regulasi, dan transformasi ekonomi," ujar dia.

Berita tersebut menjadi kabar terpopuler di rubrik Nasional Kompas.com sepanjang, kemarin.

Berita selanjutnya yakni laporan Yasri Yudha Yahya terhadap politikus PDI Perjuangan Dewi Tanjung ke Polda Metro Jaya. Yudha merupakan tetangga penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.

Yudha merupakan saksi mata yang melihat secara langsung kondisi Novel pascadisiram air keras oleh orang tak dikenal pada 11 April 2017 lalu.

Ia mengaku prihatin, lantaran masih ada pihak yang menganggap kasus penyerangan Novel sebagai kasus rekayasa.

"Saya harus melaporkan ini karena pada saat itu, kejadiannya, saya orang pertama yang membawa korban atau Novel Baswedan, dan yang mengetahui persis bagaimana mukanya,"

Saat itu, pertolongan yang diberikan yakni dengan membantu menyiram wajah Novel dengan air yang diambil dari tempat air wudhu masjid yang berada tak jauh dari lokasi. Setelah itu, ia juga membawa Novel ke Rumah Sakit Mitra Kelapa Gading untuk segera mendapatkan penanganan.

Tak sampai di sana, Yudha pula yang melaporkan kasus penyiraman tersebut ke Polda Metro Jaya pada 2017 lalu.

Laporan tersebut telah diterima polisi dengan nomor laporan LP/7408/XI/2019/PMJ/Dit.Reskrimum.

Baca juga: Kasus Penyiraman Novel Baswedan, antara Dugaan Laporan Palsu dan Rekayasa

Anggota tim advokasi Novel, Saleh Alghifari, menilai, laporan yang dibuat Dewi sebagai sebuah tindakan yang tidak masuk akal.

"Semua orang tahu (penyerangan terhadap Novel) itu adalah fakta, (tapi) kemudian di-spin dengan laporan Dewi ini yang dibilang hoax," kata Ghifar kepada Kompas.com, Minggu.

Atas adanya laporan itu, Ghifar menambahkan, bukannya kasus Novel segera tertangani, ia justru kembali menjadi korban laporan palsu yang dibuat Dewi.

Kompas TV Presiden Joko Widodo menegaskan belum ada penambaham wakil menteri baru selain wakil menteri pendidikan dan kebudayaan serta wakil panglima TNI. Pernyataan presiden disampaikan usai menghadiri upacara hari pahlawan di taman makan pahlawan Kalibata, Jakarta.<br /> <br /> Penambahan wakil menteri menyesuaikan dengan peraturan presiden atau perpres yang telah diterbitkan, yakni jabatan wakil panglima TNI serta jabatan wakil menteri pendidikan dan kebudayaan.<br /> <br /> Perpres yang sudah terbit akan segera diproses untuk selanjutnya dipilih oleh Presiden Jokowi.
 
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Terkini Lainnya

Usai Sri Mulyani ke Kejagung, KPK Umumkan Sidik Dugaan Korupsi Pemberian Kredit oleh LPEI

Usai Sri Mulyani ke Kejagung, KPK Umumkan Sidik Dugaan Korupsi Pemberian Kredit oleh LPEI

Nasional
KPK Sebut Ketua KPU Mestinya Laporkan Penerimaan Kue Ulang Tahun

KPK Sebut Ketua KPU Mestinya Laporkan Penerimaan Kue Ulang Tahun

Nasional
Pemerintah Akan Berikan Anggaran 'Booster' ke Daerah demi Tekan Angka Stunting

Pemerintah Akan Berikan Anggaran "Booster" ke Daerah demi Tekan Angka Stunting

Nasional
Masih Banyak Warga Belum Masuk DTKS, Risma Minta Masyarakat Lapor lewat Usul Sanggah

Masih Banyak Warga Belum Masuk DTKS, Risma Minta Masyarakat Lapor lewat Usul Sanggah

Nasional
Soal Pembaharuan Perpres RAN PE, BNPT Minta Dukungan Semua Pihak agar Berjalan Lancar

Soal Pembaharuan Perpres RAN PE, BNPT Minta Dukungan Semua Pihak agar Berjalan Lancar

Nasional
KPU Jawa Barat Ungkap Alasannya Baru Rekapitulasi Nasional Sehari Sebelum Penetapan Hasil Pemilu

KPU Jawa Barat Ungkap Alasannya Baru Rekapitulasi Nasional Sehari Sebelum Penetapan Hasil Pemilu

Nasional
Gagal Lolos ke DPR, Menpora Dito: DKI Jakarta I Dapil yang Sangat Berat untuk Golkar

Gagal Lolos ke DPR, Menpora Dito: DKI Jakarta I Dapil yang Sangat Berat untuk Golkar

Nasional
Pemerintah Akan Gelar Penimbangan Serentak untuk Petakan Stunting

Pemerintah Akan Gelar Penimbangan Serentak untuk Petakan Stunting

Nasional
Projo Tak Ingin Buru-buru Bahas Kursi Menteri Pemerintahan ke Depan

Projo Tak Ingin Buru-buru Bahas Kursi Menteri Pemerintahan ke Depan

Nasional
Mendes Abdul Halim Sebut Pertemuan dengan Jokowi Tak Berkaitan dengan Koalisi dan PKB

Mendes Abdul Halim Sebut Pertemuan dengan Jokowi Tak Berkaitan dengan Koalisi dan PKB

Nasional
Bantah Pertemuan Jokowi dan 2 Menteri PKB Terkait Hak Angket, Istana: Tidak Perlu Berspekulasi

Bantah Pertemuan Jokowi dan 2 Menteri PKB Terkait Hak Angket, Istana: Tidak Perlu Berspekulasi

Nasional
Jersey Baru Timnas Indonesia Tuai Dikritik, Menpora Sebut Tak Pakai Uang Negara

Jersey Baru Timnas Indonesia Tuai Dikritik, Menpora Sebut Tak Pakai Uang Negara

Nasional
Momen Risma Menangis Dengar Kisah Ibu 90 Tahun yang Tak Dapat Bansos

Momen Risma Menangis Dengar Kisah Ibu 90 Tahun yang Tak Dapat Bansos

Nasional
Pakar Ungkap Celah Bisa Dimanfaatkan Jokowi Bersaing Jadi Ketum Golkar

Pakar Ungkap Celah Bisa Dimanfaatkan Jokowi Bersaing Jadi Ketum Golkar

Nasional
Isu Jokowi Masuk Bursa Ketum, Konsistensi Golkar Bakal Jadi Taruhan

Isu Jokowi Masuk Bursa Ketum, Konsistensi Golkar Bakal Jadi Taruhan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com