JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) tengah meningkatkan kebijakan nasional berupa kontra radikalisasi. Tujuannya, untuk menangkal regenerasi radikalisme.
Kasubdit Kontra Propaganda Direktorat Pencegahan BNPT Kolonel Sujatmiko mengatakan, untuk meningkatkan kontra radikalisasi, diperlukan pemahaman terhadap akar permasalahan radikalisme di Indonesia.
"Seperti akar permasalahan sebelum terjadinya teror atau pra-teror, mereka melaksanakan apa. Dalam arti mereka melaksanakan doktrinisasi dan propaganda. Jangan lupa, mereka juga melaksanakan rekrutmen. Itu kita yang harus alert," ujar Sudjatmiko di Gedung Tribrata, Jakarta, Senin (11/11/2019).
Baca juga: Ini Cara Cegah Anak Terpapar Radikalisasi Versi BNPT
Sudjatmiko mengatakan bahwa kebijakan nasional tersebut juga meningkatkan daya tangkal radikalisasi.
Ia mengatakan, peningkatan daya tangkal atau resistensi tersebut menyasar seluruh elemen masyarakat.
"Oleh sebab itu, saya sampaikan, kita harus tahu akar permasalahan agar kita mempunyai daya tangkal yang tinggi supaya tidak ikut indoktrinisasi mereka," katanya.
Ia menambahkan, kontra radikalisasi sudah mengubah sudut pandang jihad yang mengedepankan aksi fisik.
Menurut dia, semua stakeholder harus berperan dalam menangkal doktrin radikalisme.
Baca juga: Capres-Cawapres Disebut Punya PR Berantas Radikalisasi Online
Caranya adalah dengan memberikan pencerahan sesuai ajaran agama.
"Kita berusaha melalui online maupun offline. Rata-rata yang mereka sampaikan adalah pendapat mereka yang selalu mengkafirkan dan (menganggap) pemerintah thogut dan sebagainya," katanya.
"Kami memberikan wacana yang benar di situ," sambung Sudjatmiko.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.