Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada, Sepekan ke Depan Diprediksi Hujan Angin Disertai Petir

Kompas.com - 11/11/2019, 11:19 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai curah hujan berintensitas tinggi disertai petir dan angin kencang di sejumlah wilayah di Indonesia, beberapa waktu ke depan.

Hal itu imbas dari melemahnya intensitas siklon tropis "NAKRI" di Laut Cina Selatan.

"Daerah pertemuan dan belokan angin diidentifikasi terbentuk di wilayah Sumatra, Kalimantan dan Jawa," ujar Deputi Metereologi BMKG Mulyono R Prabowo yang dilansir dari www.setkab.go.id, Senin (10/11/2019).

Baca juga: Waspadai Potensi Hujan Angin di Jaksel dan Jaktim Senin Sore

Akibatnya, angin timur di selatan ekuator turut mengalami pelemahan dan dapat meningkatkan aliran massa udara basah dari Asia yang masuk ke wilayah Indonesia.

Mulyono menuturkan, kondisi atmosfer yang tidak stabil tersebut turut mendukung pertumbuhan awan hujan yang cukup signifikan dalam periode sepekan ke depan.

Daerah yang akan mengalami cuaca tersebut pada periode 11 hingga 14 November, yakni Aceh, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Delatan, Kepulauan Bangka Belitung, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat dan Papua.

Sedangkan periode 15 November hingga 17 November, yakni Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Kalimantan Utara dan Papua.

Baca juga: Prakiraan Cuaca Hari Ini di Jakarta dan Banten, Waspada Hujan dan Petir

Selain potensi hujan deras, potensi gelombang tinggi 2,5 hingga 4 meter pada periode 11-17 November 2019 diperkirakan juga berpeluang terjadi di perairan barat Kepulauan Simeulue hingga Kepulauan Mentawai.

Kemudian, disusul Pulau Enggano, peraian barat Lampung, selat Sunda bagian selatan, perairan selatan Jawa sampai Pulau Lombok. Terakhir Samudra Hindia barat Sumatra hingga selatan NTB.

"Masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan. Misalnya banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang dan jalan licin," terang Mulyono. 

 

Kompas TV Pimpinan FPI Rizieq Shihab menunjukkan surat cekal dari pemerintah Indonesia kepada pemerintah Arab Saudi. Rizieq mengklaim karena surat cekal itu, Rizieq tak bisa pulang ke Indonesia karena alasan keamanan. Rizieq mengatakan: Jadi kedua surat ini merupakan bukti bukti nyata, real otentik, kalau saya memang dicekal oleh pemerintah Saudi atas permintaan pemerintah Indonesia. Sementara itu, Menko Polhukam Mahfud MD mengatakan dirinya akan mempelajari lebih dulu surat pencekalan Rizieq Shihab. Mahfud mengatakan akan memeriksa mengapa Rizieq dicekal dan apa masalahnya. Mahfud MD juga bertanya mengapa surat pencekalan itu baru ada sekarang suratnya. Mahfud MD mengatakan: Kita pelajari dulu kasusnya ya, saya tidak tahu persis apa masalahnya kenapa dicekal dan sebagainya. Kan sudah lama isu itu ya, kok baru sekarang suratnya ada, saya tidak tahu juga. #mahfudmd #rizieqshihab #suratcekal
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com