Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ma'ruf Amin Bertemu Menteri Urusan Islam Kamboja, Ini yang Dibahas...

Kompas.com - 05/11/2019, 21:38 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Selasa (5/11/2019), bertemu Menteri Urusan Agama Islam Kamboja Othsman Hasan.

Pertemuan dilaksanakan di sela acara World Zakat Forum di Crowne Plaza Hotel, Kota Bandung, Jawa Barat.

Dalam pertemuan tersebut, keduanya membicarakan peluang kerja sama mulai dari bidang kesehatan hingga pendidikan.

"Ya kita mempererat hubungan, karena di Kamboja itu juga ada umat Islam," ujar Ma'ruf, usai pertemuan.

"Mereka menjelaskan bahwa umat Islam di sana diperlakukan dengan baik sehingga sekarang itu ada yang jadi menteri ada yang wakil menteri, ada yang jadi anggota parlemen," lanjut dia.

Baca juga: Menhub: Indonesia Siap Bantu Kamboja di Sektor Perkeretaapian

Rencananya, Kamboja akan mengirimkan mahasiswa beragama Muslim untuk belajar di Indonesia. Ma'ruf pun menyambut baik rencana itu.

"Mereka menginginkan mengirimkan mahasiswanya ke Indonesia, kemudian juga bantuan untuk sarana ibadah, madrasah. Kita Indonesia, biasa membantu di mana-mana," lanjut Wapres.

Sebagai timbal balik, Indonesia juga akan memberikan bantuan kepada masyarakat Kamboja lewat pembangunan rumah sakit.

"Apa yang bisa kita bantu, pasti kita akan bantu, seperti mendirikan rumah sakit," ujar Ma'ruf.

"Rohingya juga kita membantu. Maka di Kamboja juga kita akan membantu dengan kerja sama perdagangan maupun pembangunan dan infrastruktur di Kamboja," lanjut dia.

 

Kompas TV Istri Almarahum Munir, Suciwati datang ke Ombudsman didampingi perwakilan dari Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan. Ia menyatakan laporan ini sekaligus untuk mendesak pemerintah menyelesaikan dan membuka dokumen TPF kasus pembunuhan Munir.<br /> <br /> Suciwati menilai, jika pemerintah tidak berbelit-belit, kasus pembunuhan munir mudah diungkap. Laporan ke Ombudsman dilakukan setelah sebelumnya kemensesneg menyatakan tidak memiliki dan mengetahui dokumen TPF Munir. Ombudsman menerima pengaduan hilangnya dokumen TPF Munir. Ketua Ombudsman, Amzulian Rifai mengatakan akan menindaklanjuti laporan untuk mencari tahu hilangnya dokumen negara itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com