Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri dari Nasdem Tegaskan Pernyataan Surya Paloh Bukan Sinyal Oposisi

Kompas.com - 31/10/2019, 16:09 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekjen Partai Nasdem sekaligus Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate memastikan pernyataan ketua umumnya Surya Paloh bukanlah sinyal dari partainya untuk beroposisi terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Johnny mengatakan pernyataan Surya bermaksud agar Nasdem melakukan fungsi kontrol dan pengawasan terhadap pemerintah di parlemen.

"Tidak (oposisi). Salah kamu punya kesimpulan. Yang disampaikan kemarin itu fungsi check and balance. Itu perlu ada untuk memastikan pemerintah itu bekerja dengan baik, negara mendapat manfaat dengan baik," kata Johnny di Gedung Kemenko Polhukam, Jakarta, Kamis (31/10/2019).

Baca juga: Nasdem Bantah Kesepakatan dengan PKS Guna Tingkatkan Daya Tawar

Ia memastikan Nasdem tetap menjadi mitra koalisi utama pemerintah di parlemen dan Kabinet Indonesia Maju.

Ia menambahkan, pernyataan Surya Paloh tersebut justru menjadi motivasi bagi para menteri dari Nasdem di kabinet untuk bekerja optimal.

"Justru (pernyataan) itu untuk memperkuat kinerja kabinet. Jangan dibolak-balik. Kami bergerak ini untuk memperkuat kabinet, untuk memastikan Pak Jokowi bekerja dengan baik," ujar Johnny.

Baca juga: Wasekjen PDI-P Ingatkan Nasdem Jangan Berpolitik Dua Kaki

"Tapi proses politik itu bekerja dengan baik. Dan fungsi ketatanegaraan itu berjalan dengan baik. Itu kan tujuan yang harus didukung. Kami koalisi pemerintah dan akan bekerja bersama pemerintah dan menjadi garda terdepan pemerintah di parlemen," lanjut dia.

Sebelumnya Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh mengatakan, tidak menutup kemungkinan partainya akan berbeda sikap dengan pemerintah, meski saat ini Nasdem masih tergabung dalam koalisi pendukung Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Selain itu, tiga kader Partai Nasdem juga menjadi menteri dalam Kabinet Indonesia Maju.

Baca juga: Saan: Nasdem Memastikan PKS Clear dari Kelompok Radikal

Menurut Paloh, bisa saja sikap Partai Nasdem nantinya akan sejalan dengan parpol oposisi, seperti Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dalam mengkritik kebijakan pemerintah.

"Bukan masalah ada kemungkinan akan berhadapan dengan pemerintah atau tidak. Seluruh kemungkinan kan ada saja. Saya kira ada (kemungkinan), kita tak tahu itu kapan. Tapi probability, teori kemungkinan itu, semuanya harus dilakoni dengan pikiran yang sehat dan baik," ujar Paloh saat memberikan keterangan seusai bertemu Presiden PKS Sohibul Iman di kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, Rabu (30/10/2019).

Paloh mengatakan, dalam negara demokrasi yang sehat dibutuhkan kekuatan penyeimbang dan menjalankan sistem check and balance.

Baca juga: Langkah Awal Partai Nasdem dan PKS Imbangi Pemerintahan Jokowi...

Di sisi lain, pemerintah yang sehat harus mampu menerima kritik yang solutif dan membangun.

Ia mengatakan, pemerintahan tidak akan berjalan dengan baik jika tidak ada lagi pihak-pihak yang mengkritisi kebijakan pemerintah.

"Pemerintah membutuhkan pikiran kritis tapi yang kami sepakati pikiran kritis ini dilandasi oleh niat baik, pikiran yang mengkritisi secara konstruktif, bukan untuk saling merusak menjatuhkan, tapi dengan semangat membangun," tutur dia.

"Nah itu sebetulnya yang dibutuhkan oleh masyarakat. Dan kami percaya itu memberikan sumbangsih bagi satu proses pendidikan politik yang ada di negeri ini," ucap Paloh.

Kompas TV Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, Rabu (30/10) sore menemui Presiden Partai Keadilan Sejahtera, Sohibul Iman di Kantor DPP PKS, kedua petinggi partai ini, membantah adanya pembahasan mengenai koalisi ke depan, Pilkada dan Pilpres 2024.<br /> Pertemuan Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh dengan Presiden Partai Keadilan Sejahtera, Sohibul Iman menjadi pertemuan perdana pasca-pemilihan presiden dan pemilihan legislatif 2019.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kompolnas Duga Ada Pelanggaran Penugasan Brigadir RAT untuk Kawal Pengusaha

Kompolnas Duga Ada Pelanggaran Penugasan Brigadir RAT untuk Kawal Pengusaha

Nasional
Surya Paloh Pamer Nasdem Bisa Dukung Anies, tapi Tetap Berada di Pemerintahan Jokowi

Surya Paloh Pamer Nasdem Bisa Dukung Anies, tapi Tetap Berada di Pemerintahan Jokowi

Nasional
Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Lagi Hari Ini

Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Lagi Hari Ini

Nasional
Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Nasional
Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Nasional
Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Nasional
Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Nasional
Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Nasional
Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Nasional
Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Nasional
Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Nasional
PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

Nasional
Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com