Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNPB Siapkan Program Khusus untuk Berdayakan Korban Gempa Maluku

Kompas.com - 27/10/2019, 22:24 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Krisiandi

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyiapkan program ekonomi sosial untuk pemberdayaan warga yang terdampak bencana gempa bumi di Maluku.

Kepala BNPB Letjen Doni Monardo mengatakan ada dua program yang akan dijalankan untuk memberdayakan para korban gempa di Maluku.

Kedua progam itu yakni melalui pembudidayaan ikan hias dan satunya lagi pengembangan ikan asar Maluku.

Doni menjelaskan khusus untuk budidaya ikan hias potensinya sangat besar untuk meningkatkan pendapatan masyarakat. Untuk menjalankan program ini, Doni mengaku telah berkoordinasi dengan balai pembenihan Ambon terkait program tersebut.

Baca juga: Kerugian Akibat Gempa Maluku Ditaksir Lebih dari Rp 1 Triliun

“Tadi pagi kita sudah berkunjung ke balai  pembenihan dan potensi ikan hias itu sangat besar nah ini tidak sulit sehingga bisa dilakukan di rumah-rumah masyarakat. Nanti kita akan buat formulasi dan bekerja sama dengan pemerintah provinsi, dengan dinas keluatan dan Perikanan termasuk pihak balai sendiri,” ungkapnya kepada wartawan, Minggu (27/10/2019).

Sementara untuk pengembangan ikan asar, Doni menjelaskan, nantinya hasil tangkapan nelayan yang selama ini dijual dalam bentuk masih mentah akan diolah menjadi ikan asar dan juga abon.

Ikan asar tersebut dijual dengan kemasan yang baik sehingga dapat dipasarkan hingga ke luar Maluku.

Dia menambahkan dua program pemberdayaan itu akan diprioritaskan untuk warga terdampak gempa yang kehilangan pekerjaan dan mata pencaharian.

Nantinya, kata dia, warga yang mendapatkan bantuan program itu akan mengikuti pelatihan dari Balai pembenihan Ambon.

Selain itu untuk pemasaran hasil produksi juga akan disedaiakan sehingga warga tidak perlu khawatir dengan pemasaran.

“Kebutuhan ikan hias itu sangat luar biasa tadi data yang kita tanyakan itu harga disini itu untuk ikan ukuran 4-5 cm itu harganya Rp 150 ribu per ekor, nah di luar negeri itu sudah diatas 50 dolar AS per ekor. Ikan nemo Maluku ini sangat terkenal warnanya unik sangat bagus,” katanya.

Baca juga: Kerugian Akibat Gempa Maluku Ditaksir Lebih dari Rp 1 Triliun

Menurut Doni selain menyediakan bibit, nantinya, warga juga diberikan bantuan alat berupa akuarium untuk pembudidayaan ikan hias.

Adapun jika hasil produksi melimpah maka tidak perlu khawatir dengan pemasarannya karena pihak balai telah menjamin hal itu.

“Nanti pembibitan juga akan disalurkan oleh balai artinya pasarnya ada saya tadi  berani melanjutkan proses ini setelah jaminan dari balai,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com