Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ICMI Minta Semua Pihak Beri Waktu untuk Kabinet Indonesia Maju

Kompas.com - 24/10/2019, 16:07 WIB
Ardito Ramadhan,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia Jimly Asshiddiqie mengajak masyarakat menerima susunan Kabinet Indonesia Maju yang telah dilantik Presiden Joko Widodo, Rabu (23/10/2019).

Jimly mengatakan, publik sebaiknya memberi waktu bagi kabinet bekerja meski ia mengakui susunan kabinet tersebut menimbulkan pertanyaan di tengah publik.

"Kita terima ya sebagai keputusan prerogatifnya presiden, kita beri waktu. Tapi suara-suara reaktif itu wajar saja, tidak apa-apa juga biar orang tahu," kata Jimly saat ditemui di kawasan Gondangdia, Jakarta, Kamis (24/10/2019).

Baca juga: Sandiaga Tak Segan Kritik Kebijakan Kabinet dan Pemerintah yang Tak Sesuai

Jimly menilai, Kabinet Indonesia Maju sebetulnya telah diisi sosok yang mempunyai keahlian di bidangnya masing-masing.

Namun, ia mengakui bahwa banyak menteri yang ditempatkan di pos kementerian yang tidak sesuai dengan latar belakang mereka.

"Hampir semua sektor dianggap tidak mencerminkan prinsip the right man on the right place. Walaupun ini tokoh orang hebat semua di bidangnya, tapi tidak selalu berarti identik dengan positioningnya tepat. Bisa saja ini menimbulkan masalah," kata dia.

Anggota Dewan Perwakilan Daerah dari Provinsi DKI Jakarta tersebut pun berharap agar penempatan para menteri itu dapat dievaluasi bila tidak menunjukkan kinerja optimal.

Baca juga: Sandiaga: Masuknya Prabowo ke Kabinet Indonesia Maju Jadi Sinyal Persatuan

"Siapa tahu dalam tiga bulan atau 100 hari ada dievaluasi. Ini orang hebat semua, tapi bisa saja nanti ada pergeseran si anu digeser ke mana. Orang hebat harus di tempat yang tepat, kalau tidak di tempat yang tepat, bisa counter-productive," ujar Jimly.

Beberapa pos yang diakui Jimly menimbulkan pertanyaan publik adalah pos Menteri Agama yang diisi Fachrul Razi, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang diisi Nadiem Makarim, serta beberapa pos menteri di sektor ekonomi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com