Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TII: Kapolri dan Jaksa Agung Periode Kedua Jokowi Harus Bebas dari Politik

Kompas.com - 22/10/2019, 07:15 WIB
Devina Halim,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Transparency International Indonesia (TII) Dadang Trisasongko berharap Presiden Joko Widodo memilih orang yang bebas dari kepentingan politik untuk mengisi kursi jabatan Kepala Polri dan Jaksa Agung.

"Presiden menempatkan orang yang tepat di pucuk pimpinan Polri dan Kejaksaan Agung. Bebaskan dua lembaga penegak hukum ini dari pengaruh politik dari manapun," kata Dadang ketika dihubungi Kompas.com, Senin (21/10/2019).

Baca juga: Iqbal Sebut Kemungkinan Tito Karnavian Dapat Jabatan Baru

Kedua jabatan itu, lanjut Dadang, harus memenuhi kriteria kompeten di bidangnya, punya integritas tinggi dan memiliki visi misi pencegahan korupsi di internal lembaganya sendiri.

"Pengalaman periode pertama di mana ada dua anggota kabinetnya yang terjerat kasus korupsi tidak boleh terulang kembali," tutur Dadang.

Sebagai informasi, eks Menteri Sosial Idrus Marham divonis tiga tahun penjara karena menerima hadiah dalam proyek PLTU Riau-1, meski Idrus tidak dalam kapasitas menteri ketika jadi tersangka.

Kemudian, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi ditetapkan sebagai tersangka kasus penyaluran dana hibah Komite Olahraga Nasional Indonesia melalui Kemenpora tahun anggaran 2018.

Baca juga: Membaca Wajah Kabinet Jokowi Jilid 2 dari Mereka yang Dipanggil ke Istana...

Dadang menekankan kriteria baik dan bersih saja tidak cukup untuk menjadi pembantu Presiden. Tapi juga harus memiliki komitmen yang kuat terhadap pencegahan korupsi di lembaganya sendiri.

"Pada periode kedua ini, orang baik dan bersih saja tidak cukup memimpin kementerian atau lembaga pemerintah/negara lainnya, tetapi juga komitmen dan kemampuan mencegah dan memberantas korupsi di organisasinya. Kinerja para anggota kabinetnya harus diukur dari situ," lanjut dia.

Diketahui, Presiden Jokowi pada Senin kemarin, memanggil sejumlah orang ke Istana Kepresidenan, Jakarta.

Mereka yang dipanggil disebut-sebut akan mengisi formasi Kabinet Kerja Jilid 2 periode 2019-2024.

Baca juga: Giliran Kapolri Tito Karnavian Datang ke Istana Kepresidenan

Beberapa tokoh yang dipanggil, yakni mantan Ketua MK Mahfud MD, bos Gojek Nadiem Makarim, pengusaha Erick Thohir, bos Net TV Wishnutama dan Komisaris Utama PT Adhi Karya Fadjroel Rachman.

Tampak hadir pula Menteri Perindustrian sekaligus Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto beserta wakilnya Edhy Prabowo. 

 

Kompas TV Dalam pelantikan Minggu (20/10), ketua umum partai gerindra dan wakil ketua dewan pembina partai gerindra Sandiaga Uno secara khusus disapa oleh Presiden Jokowi dalam pidato kenegaraaannya.<br /> <br /> Selain menyapa rivalnya di pilpres 2019, Jokowi menyebut Prabowo dan Sandiaga sebagai sahabat. Momen menarik lainnya adalah saat presiden kelima Megawati Soekarno Putri dan presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono, berjalan berbarengan saat memasuki ruangan pelantikan di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta. Ini dia para tokoh yang hadir saat pelantikan presiden dan wakil presiden masa jabatan 2019 &ndash; 2024. #PelantikanPresiden #JokoWidodo #Ma&rsquo;rufAmin
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com