Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhub dan Menaker Sudah Beres-beres Rumah Dinas, Menteri PUPR Belum

Kompas.com - 18/10/2019, 17:52 WIB
Ihsanuddin,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah Menteri kabinet kerja sudah berkemas-kemas dari rumah dinas seiring akan berakhirnya pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Salah satu menteri yang sudah membereskan barang-barang di rumah dinasnya yakni Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Budi bahkan mengaku sudah berkemas sejak sebulan lalu.

"Tidak ada perintah, tapi saya kemas-kemas barang sendiri (dari rumah dinas)," kata Budi usai acara perpisahan Jokowi-JK dan kabinet kerja di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (18/10/2019).

"Dari sebulan yang lalu," sambung Budi.

Baca juga: Hasto Sebut Menteri dari PDI-P Paling Banyak di Kabinet Jokowi-Maruf Amin

Budi pun mengaku belum mengetahui apakah dirinya akan kembali menjabat sebagai menteri di periode kedua Jokowi. Sampai saat ini, Budi mengaku belum diberitahu. Padahal, Jokowi menyebut susunan kabinet sudah rampung.

"Belum-belum, belum ada yang telepon," ujar dia.

Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri juga mengaku sudah berkemas sejak sebulan lalu. Menurut dia, tinggal beberapa barang saja yang masih perlu dibereskan.

"Sebulan yang lalu kayaknya, hari ini tinggal satu dua buku lah. Sama baju masih banyak," ujar dia.

Baca juga: Cerita Jusuf Kalla Lobi Menteri Keuangan demi Beli Mobil Polisi dan TNI

Hanif menuturkan, ia sengaja sudah berkemas sejak lama agar bisa langsung meninggalkan rumah dinas setelah purnatugas.

"Sekarang masih di rumah dinas. Nanti begitu selesai. Kita tinggal pergi saja, sudah enggak ada barang berat saja," ujar dia.

Sementara, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengaku belum berkemas. Sebab, belum ada arahan untuk meninggalkan rumah dinas.

"Saya belum berkemas, begitu diputuskan suruh berkemas, saya berkemas," ujar dia.

Namun, saat ditanya apakah ia akan menjadi menteri lagi, Basuki tak menjawab. Ia hanya mengaku siap jika diberikan amanah.

"Kalau itu perintah, saya laksanakan," ucap Basuki.

Baca juga: Menteri Susi Ungkap Banyak Lobi untuk Hentikan Kebijakannya

Pemerintahan Jokowi-JK sendiri akan berakhir pada Minggu (20/10/2019), bersamaan dengan dilantiknya kembali Jokowi bersama Ma'ruf Amin.

Presiden Jokowi menyebut kabinetnya di periode kedua sebagian akan diisi oleh wajah lama, kendati demikian akan banyak wajah baru yang hadir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com