Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat Terorisme: Ada Pesan di Balik Penusukan Wiranto...

Kompas.com - 11/10/2019, 12:17 WIB
Christoforus Ristianto,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerhati terorisme Al Chaidar menyatakan, penusukan yang dialami Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto mengandung pesan penting yang ingin disampaikan teroris.

Chaidar menegaskan, serangan teror tersebut ingin menunjukkan bahwa jaringan teroris yang berafiliasi dengan ISIS masih kokoh.

"Perluasan sasaran teror hingga menteri mengandung pesan penting. Tindakan apa pun yang mereka lakukan untuk menegaskan pesan dan sikap mereka," ujar Chaidar kepada Kompas.com, Jumat (11/10/2019).

Baca juga: Jokowi: Wiranto Ingin Segera Pulang, Ikut Rapat Kabinet

"Pesan itu disampaikan kepada para pengikut teguh dan simpatisan mereka, baik yang ada dalam wilayah ISIS (di Irak dan Suriah) maupun di luar wilayah ISIS. Dengan aksi itu, mereka hendak mengatakan bahwa ISIS masih begitu kokoh," sambungnya.

Mereka, lanjutnya, meminta kepada pengikut untuk selalu siap mengorbankan apa saja demi tujuan yang dianggap 'suci'.

"Mereka meminta kepada para pengikut untuk tidak mengendurkan sedikit pun kesiapan untuk berkorban," imbuh Chaidar.

Baca juga: Wiranto Diserang, Krisdayanti Sedih dan Kaget hingga 9 Tahun Pakai Bodyguard

Pesan juga ditujukan kepada para musuh, dan masyarakat dunia secara keseluruhan. Menurut Chaidar, mereka hendak menyampaikan bahwa mereka masih mampu membuat aksi-aksi mengerikan dan menebar teror kepada siapa pun yang tak mau tunduk kepada kemauan mereka.

"Tujuan dari aksi teror ialah menebarkan ketakutan kepada berbagai pihak seluas mungkin," sambungnya.

Diketahui, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto, menjadi target dari serangan teror, Kamis (10/10) di Kabupaten Pandeglang, Banten.

Baca juga: Wiranto Ditusuk, Agum Gumelar Minta Intelijen Kerja Lebih Keras Cegah Teror

Wiranto ditusuk oleh SA dan istrinya, FA, saat turun dari kendaraan di Alun-alun Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, Kamis sekitar pukul 11.50.

Wiranto datang ke Menes untuk menghadiri peresmian gedung kuliah dan penandatanganan prasasti di Universitas Mathala'ul Anwar, Menes.

Polisi pun merilis bahwa SA dan FA diduga anggota kelompok teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang berafiliasi dengan ISIS.

 

Kompas TV Menko Polhukam Wiranto menyebut ada upaya menggabungkan teroris dengan unjuk rasa radikal untuk mengacaukan keamanan di Indonesia. Karena itu, Menko Polhukam meminta polisi untuk mengembangkan kasus ini untuk bisa membongkar jaringan yang berniat mengacaukan keamanan di tanah air. #Menkopolhukam #Wiranto #DemoMahasiswa
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com