JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua MPR RI Zulkifli Hasan membuka sidang akhir masa jabatan periode 2019-2024 dengan mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya dua mahasiswa Universitas Halu Oleo, Kendari, Sulawesi Tenggara dalam serangkaian aksi demo.
"Izinkan kita semua pimpinan dan anggota MPR menyampaikan duka cita yang mendalam atas wafatnya adik-adik mahasiswa," kata Zulkifli dalam pidato pembukaan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jum'at (27/9/2019).
"Yang pertama Yusuf Kardawi 19 tahun, mahasiswa FH Universitas Halu Oleo Kendari. Yang kedua Himawan Randi 21 tahun juga mahasiswa FH Universitas Halu Oleo Kendari," lanjut dia.
Zulkifli berharap tidak ada lagi kejadian serupa di kemudian hari.
Baca juga: Nasdem Desak Polisi Usut Tuntas Tewasnya 2 Mahasiswa UHO Kendari
MPR mengapresiasi aksi mahasiswa dalam menyampaikan aspirasinya. Namun, ia mengingatkan agar mahasiswa tidak melakukan tindakan anarkis.
"Kita tentu mengapresiasi adik-adik mahasiswa, adik-adik pelajar yang menyampaikan aspirasinya, tapi kita juga minta tidak anarkis," ujar Zulkifli.
Ketua Umum PAN itu menambahkan, pihaknya meyakini Presiden Joko Widodo dan DPR RI akan merespons secara positif apa yang menjadi aspirasi mahasiswa.
"Dan kita percaya kita meyakini pemerintah Pak Presidan, Pak Jokowi dan DPR akan merespons secara positif apa yang disampaikan adik-adik kita itu," ujar Zulkifli.
Baca juga: Satu Mahasiswa UHO Kendari Tewas, Polisi Bantah Gunakan Peluru Tajam Saat Amankan Demo
"Kami juga prihatin banyak juga petugas-petugas kita yang cidera. Mudah-mudahan apa yang kita alami itu akan segera berakhir dan mendapat respons yang baik baik dari pemerintah maupun dari DPR," lanjut dia.
Sidang akhir masa jabatan ini sendiri dihadiri oleh Wakil Ketua MPR Mahyudin, Muhaimin Iskandar, Ahmad Muzani, Ahmad Basarah, Hidayat Nur Wahid, dan Ketua DPD Oesman Sapta Odang (OSO).
Wakil Ketua MPR EE Mangindaan tampak tidak menghadiri sidang.