Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tito Sebut 1 Demonstran Tewas di Jakarta, tetapi Bukan Ditembak Polisi

Kompas.com - 26/09/2019, 17:16 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian memastikan, tidak ada mahasiswa atau pelajar yang meninggal dunia dalam kerusuhan di sekitar Gedung DPR/MPR RI, Selasa (24/9/2019) dan Rabu (25/9/2019).

"Tidak ada pelajar atau mahasiswa yang saya ketahui yang meninggal dunia dalam bentrok atau demo damai di sekitar DPR," ujar Tito dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Politik, Hukum dan Keamanan, Kamis (26/9/2019).

Meski demikian, Tito mendapatkan informasi ada seorang korban tewas di bilangan Slipi, Jakarta Barat, tepatnya pada Rabu malam kemarin.

Baca juga: Polri Sebut DPO Kasus Terorisme Terlibat pada Kerusuhan Demo Mahasiswa di Medan

Informasi yang sampai ke telinganya, seorang korban tewas itu setelah bentrok dengan personel TNI-Polri.

Namun setelah dicek, korban tewas bukanlah disebabkan luka tembak atau penganiayaan, melainkan karena kekurangan oksigen.

"Saya dapat info tadi malam di daerah Slipi memang ada bentrok antara pasukan TNI-Polri dengan masyarakat perusuh. (Disebut) Masyarakat perusuh karena mereka membakar pos, merusak kendaraan, menutup jalan raya, melempar batu, persis seperti peristiwa 21-23 Mei," kata dia.

"Ada yang pingsan kemudian dibawa ke RS Polri. Tak ada satupun luka tembak atau penganiayaan sehingga diduga hasil pemeriksaan sementara, dia kekurangan oksigen karena di sana padat sekali (warga) atau karena gangguan fisiknya," lanjut Tito.

Tito sekaligus mengatakan, polisi tidak melakukan kekerasan dalam menangani demonstran di titik tersebut.

Bahkan, polisi yang menemukan pelajar tercecer dari rombongannya memberikan ongkos agar pelajar itu segera kembali ke rumahnya.

Baca juga: Mahasiswa Al Azhar Kritis Usai Demo di DPR, Keluarga Akan Lapor ke Bareskrim dan Komnas HAM

Diketahui pada 23 dan 24 September 2019 unjuk rasa para mahasiswa menolak pengesahan RKUHP dan revisi UU KPK, terjadi di DPR.

Namun, unjuk rasa berujung kerusuhan terjadi pada 24 September 2019 malam setelah polisi memukul mundur mahasiswa dengan water canon dan menembakkan gas air mata.

Kemudian keesokan harinya para pelajar setingkat SMA juga melakukan aksi anarkis di sekitar DPR. 

 

Kompas TV Aksi tolak Revisi UU KPK dan RKUHP oleh mahasiswa di Kuningan Jawa Barat dilakukan dengan aksi seni teatrikal. Mahasiswa berorasi di sepanjang jalan Universitas Kuningan hingga gedung DPRD Kuningan pada 25 September 2019. Mahasiswa berdemo juga mengkritisi dengan poster-poster unik. Poster dan spanduk yang mereka bawa bertuliskan pesan-pesan menggelitik. Kreativitas genderas muda saat ini pun membuat gaya demo berubah. Para mahasiswa ini menyampaikan aspirasinya terkait penolakan revisi uu kpk, membatalkan RKUHP seta sejumlah rancangan undang-undang lainnya. Sejumlah mahasiswa dari Dapur Sastra Universitas Kuningan juga melakukan sebuah aksi teatrikal. Mahasiswa menyanyikan sebuah lagu berjudul Manusia Tanah Air yang berisi kritik dan refleksi terhadap kecintaan tanah air. #demomahasiswa #kuningan #caraunikdemo
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com