JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Syafii Maarif meminta Presiden Joko Widodo tak memilih menteri yang berpotensi membuat kacau.
Hal itu disampaikan Buya Syafii, sapaan akrabnya, saat bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (19/9/2019).
Buya mengaku dimintai pendapatnya oleh Jokowi soal menteri untuk Kabinet Kerja jilid II mendatang.
"Soal menteri, pilih kabinet yang bagus, yang betul-betul setia kepada Presiden, jangan yang bikin kacau," kata Buya seusai pertemuan dengan Jokowi.
Baca juga: Tiga Kriteria Ideal yang Harus Dimiliki Calon Menteri Jokowi we
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah ini mengaku tidak masalah apakah menteri yang dipilih Jokowi berlatar belakang parpol atau profesional.
Hal terpenting, ujar Buya, sang menteri memiliki integritas yang menyertai kompetensinya.
"Dari partai juga boleh, tapi orang yang profesional, orang yang berintegritas, punya kompetensi dan profesionalisme, itu saja yang pokok," kata dia.
Jokowi sebelumnya menyatakan bahwa kabinet akan diisi sebagian besar dari kalangan profesional.
Baca juga: Syafii Maarif Minta agar Kabinet Diisi Orang Profesional dan Tidak Anti-partai
Meski demikian, komposisi profesional dan perwakilan partai politik tidak terlalu besar jumlahnya. Sebanyak 55 persen dari profesional dan 45 persen dari partai politik.
Selain itu, Jokowi juga menjanjikan kabinetnya akan diisi menteri berusia muda.
Bahkan, Kepala Negara menyebut ada menteri berusia di bawah 30 tahun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.