Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Jangan Belum-belum Sudah Antek Asing, Antek Aseng

Kompas.com - 18/09/2019, 12:22 WIB
Ihsanuddin,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan, Indonesia saat ini sedang mempercepat kemajuan bangsa dengan cara mengelola perbedaan.

Salah satunya, termasuk mengelola orang asing untuk bekerja sama. Jokowi pun meminta kepada masyarakat agar tidak anti dengan pihak asing.

"Kita sendiri termasuk makin mampu mengelola orang asing yang ingin bekerja sama dengan kita, dengan catatan menguntungkan bangsa kita," ujar Jokowi dalam acara forum titik temu 'Kerja Sama multikultural untuk persatuan dan keadilan' di Hotel Double Tree, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (18/9/2019). 

"Jangan apa-apa, belum-belum sudah antek asing, antek aseng, itu namanya emosi keagamaan," kata dia.

Baca juga: Alasan Pemerintah Batasi Akses Orang Asing ke Papua dan Papua Barat

Jokowi mengatakan, keberhasilan sebuah negara dan daerah ditentukan dengan apakah masyarakat bisa menerima kemajemukan. Semakin menerima, negara dan daerah itu semakin diminati serta dikunjungi.

"Ujungnya meningkatkan kesejahteraan di daerah atau negara itu," ucap Jokowi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini pun bersyukur Indonesia adalah negara yang majemuk.

Masyarakat Indonesia berasal dari suku, agama, dan daerah yang berbeda, tapi tetap bersatu.

"Alhamdulillah Indonesia adalah negara majemuk yang sejak awal berdirinya, bangsa kita adalah bangsa bineka, beda suku bangsa budaya tapi Indonesia yang tunggal ika, bersatu dalam perbedaan," ucap Jokowi.

Hadir dalam acara ini istri presiden keempat RI Abdurrahman Wahid, Shinta Nuriyah, tokoh agama Muhammad Quraish Shihab, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhajir Effendi, dan sejumlah tokoh lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com