Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY Serukan Kasih Sayang dan Persaudaraan

Kompas.com - 09/09/2019, 20:03 WIB
Kristian Erdianto,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan bahwa masyarakat Indonesia harus menjalankan dua nilai fundamental demi merawat persatuan dan kesatuan bangsa.

Dua nilai yang dimaksud, yakni kasih sayang dan persaudaraan.

"Tidak ada resep ajaib untuk merawat persatuan dan kerukunan. Kecuali secara sadar menjalankan dua nilai fundamental. Pertama kasih sayang, love, di antara kita dan bukan kebencian," ujar SBY dalam pidato di kediamannya di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Senin (9/9/2019).

"Kedua, rasa persaudaraan, brotherhood yang kuat di antara kita sesama warga Indonesia. Bukan membangun permusuhan di antara masyarakat yang berbeda identitas," lanjut dia.

Baca juga: SBY Ajak Masyarakat Dukung Pemerintahan Jokowi-Maruf

SBY menekankan, Indonesia merupakan negara majemuk dari sisi identitas. Mulai dari agama, paham, bahkan aliran politik dan strata ekonomi.

Dilihat secara historis, kemajemukan ini di satu sisi merupakan anugerah dan kekuatan. Namun pada sisi lain merupakan kerawanan, sumber konflik dan kelemahan bangsa.

Terlebih tahun-tahun terakhir di mana pesta demokrasi diselenggarakan.

"Terus terang, tahun-tahun terakhir ini kasih sayang dan persaudaraan kita melemah. Sementara jarak permusuhan menguat. Ini lampu kuning. Ini sebuah fenomena dan arus buruk yang sangat membahayakan masyarakat dan bangsa kita," ujar SBY.

Ia pun mengajak masyarakat Indonesia untuk mengambil tanggung jawab menghentikan fenomena ini agar bangsa Indonesia kembali ke jalan yang benar. 

 

Kompas TV Sebuah video yang menggambarkan seorang anggota Polwan yang menyetop sebuah angkutan umum viral di media sosial. Video ini viral lantaran sang sopir angkutan umum yang tengah menjalankan pekerjaannya membawa sang anak yang masih berusia 3 bulan. Namanya Nuryanti ia sudah menjadi sopir angkutan umum di Bandung, Jawa Barat sejak tahun 2006. Ia mencari nafkah untuk ketiga anaknya dengan membawa angkutan umum jurusan Ciwastra-Cicaheum. Nuryanti selalu membawa buah hatinya saat bekerja karena tidak ada yang menjaganya sementara suaminya bekerja sebagai montir di salah satu bengkel. Setiap lampu lalu lintas menyala merah Nuryanti menyempatkan diri meracik susu untuk anaknya agar tidak menangis kehausan. Nuryanti juga mengaku dalam sehari bisa lebih dari 3 kali memberikan susu untuk anaknya. Awalnya sang bayi selalu ditidurkan di jok bagian depan mobil namun dengan viralnya video tersebut akhirnya Nuryati mendapatkan bantuan kursi bayi dari seorang warganet. Dengan diletakkan di kursi bayi sang anak akan lebih aman dan nyaman saat menemani ibunya keliling menaik turunkan penumpang. Demi bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya Nuryanti akan tetap menjalankan profesinya sebagai sopir angkutan umum hingga kapanpun selagi ia mampu. #Viral #SopirAngkutanUmum #Bayi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dukung Prabowo-Gibran, PKB Pastikan Tak Bakal Rusak Soliditas Koalisi Indonesia Maju

Dukung Prabowo-Gibran, PKB Pastikan Tak Bakal Rusak Soliditas Koalisi Indonesia Maju

Nasional
Senada dengan Nasdem, PKB Anggap Hak Angket Kecurangan Pemilu Kian Sulit Diwujudkan

Senada dengan Nasdem, PKB Anggap Hak Angket Kecurangan Pemilu Kian Sulit Diwujudkan

Nasional
Usai Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem dan PKB Bilang Timnas Amin ‘Bubar’

Usai Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem dan PKB Bilang Timnas Amin ‘Bubar’

Nasional
MK Sidangkan Sengketa Pileg 2024 Mulai 29 April, Sehari Puluhan Perkara

MK Sidangkan Sengketa Pileg 2024 Mulai 29 April, Sehari Puluhan Perkara

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS: Pak Surya Paling Cantik Bermain Politik

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS: Pak Surya Paling Cantik Bermain Politik

Nasional
Penghormatan Terakhir PDI-P untuk Tumbu Saraswati...

Penghormatan Terakhir PDI-P untuk Tumbu Saraswati...

Nasional
Idrus Sebut Ada Posisi Strategis yang Ditawarkan jika Jokowi Masuk Golkar; Ketua Umum hingga Ketua Dewan Pembina

Idrus Sebut Ada Posisi Strategis yang Ditawarkan jika Jokowi Masuk Golkar; Ketua Umum hingga Ketua Dewan Pembina

Nasional
CSIS: Jumlah Caleg Perempuan Terpilih di DPR Naik, tapi Sebagian Terkait Dinasti Politik

CSIS: Jumlah Caleg Perempuan Terpilih di DPR Naik, tapi Sebagian Terkait Dinasti Politik

Nasional
Cak Imin Titip 8 Agenda Perubahan ke Prabowo, Eks Sekjen PKB: Belum 'Move On'

Cak Imin Titip 8 Agenda Perubahan ke Prabowo, Eks Sekjen PKB: Belum "Move On"

Nasional
CSIS: Caleg Perempuan Terpilih di Pemilu 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah sejak Reformasi

CSIS: Caleg Perempuan Terpilih di Pemilu 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah sejak Reformasi

Nasional
Prabowo-Gibran Disarankan Terima Masukkan Masyarakat saat Memilih Menteri, daripada 'Stabilo KPK'

Prabowo-Gibran Disarankan Terima Masukkan Masyarakat saat Memilih Menteri, daripada "Stabilo KPK"

Nasional
CSIS: Caleg Terpilih yang Terindikasi Dinasti Politik Terbanyak dari Nasdem, Disusul PDI-P

CSIS: Caleg Terpilih yang Terindikasi Dinasti Politik Terbanyak dari Nasdem, Disusul PDI-P

Nasional
MK Registrasi 297 Sengketa Pileg 2024

MK Registrasi 297 Sengketa Pileg 2024

Nasional
CSIS: 138 dari 580 Caleg Terpilih di DPR Terasosiasi Dinasti Politik

CSIS: 138 dari 580 Caleg Terpilih di DPR Terasosiasi Dinasti Politik

Nasional
Idrus Marham Dengar Kabar Golkar Dapat 5 Kursi Menteri dari Prabowo

Idrus Marham Dengar Kabar Golkar Dapat 5 Kursi Menteri dari Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com