Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cak Imin Minta Maaf ke Kader PKB Karena Gagal Jadi Cawapres

Kompas.com - 21/08/2019, 06:51 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar meminta maaf kepada seluruh kadernya karena telah gagal menjadi calon wakil presiden pada Pilpres 2019 lalu.

Permintaan maaf tersebut disampaikan Cak Imin, sapaannya, ketika membacakan laporan pertanggungjawabannya pada Muktamar V, Selasa (20/8/2019) malam.

"Yang perlu saya minta maaf ada yang sedikit gagal, gagal menjadi calon wakil presiden," ujar Cak Imin di International Convention Centre Westin Resort, Badung, Bali.

Baca juga: Saat Jokowi Curiga Kenapa PKB Ikuti PDI-P Gelar Muktamar di Bali...

Meski demikian, Cak Imin menampik telah gagal sepenuhnya.

Sebab meski demikian, Cak Imin tetap berhasil mendorong salah seorang pendiri partainya untuk mendampingi Joko Widodo pada perhelatan Pilpres 2019.

"Tetapi tidak gagal sepenuhnya, karena yang berhasil kita jadikan calon wakil presiden dan calon wakil presiden terpilih adalah pendiri PKB, KH Ma'ruf Amin," ujar Cak Imin.

"Kalau sudah ada seniornya ya sudah junior mengalah," lanjut dia seraya tertawa.

Baca juga: Aklamasi, Muhaimin Iskandar Resmi Jabat Ketum PKB Periode 2019-2024

Sebelumnya, Muhaimin memang menghendaki dipasangkan dengan Presiden Joko Widodo sebagai cawapres pada Pemilu 2019.

Saat itu, Muhaimin membuat sebuah akronim namanya dengan Jokowi yakni Join (Jokowi-Muhaimin).

Namun, pencalonannya sebagai cawapres gagal lantaran Jokowi memilih tokoh yang berasal dar luar parpol, yakni mantan Rais Aam PBNU KH Ma'ruf Amin.

Nama Ma'ruf Amin sendiri diumumkan Jokowi sehari sebelum pendaftaran capres dan cawapres di Komisi Pemilihan Umum (KPU) ditutup, yakni tanggal 9 Agustus 2018.

 

Kompas TV Staf Khusus Presiden untuk masyarakat Papua Lenis Kagoya gelar pertemuan tertutup dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Kapolda Jatim di Gedung Negara Grahadi Surabaya. Pertemuan membahas persoalan yang terjadi di Papua dan mahasiswa Papua di Jawa Timur. Seusai menggelar rapat tertutup Staf Khusus Kepresidenan untuk Papua, Lenis Kogoya menyampaikan pesan Presiden Jokowi agar mahasiswa Papua bisa saling memaafkan. Lenis kemudian berpesan agar mahasiswa fokus belajar dan segera kembali untuk membangun Papua. Setelah bertemu dengan Gubernur Khofifah, utusan presiden untuk masyarakat Papua Lenis Kogoya menemui Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Selain Lenis Kogoya juga turut hadir sejumlah tokoh dan mahasiswa di Surabaya. Pertemuan berlangsung cair bahkan sejumlah mahasiswa Papua terlihat bernyanyi. #MahasiswaPapua #GubernurJawaTimur #WaliKotaSurabaya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com