Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Orangtua Anggota Paskibraka, dari Manokwari Susul Anak ke Jakarta

Kompas.com - 17/08/2019, 21:40 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Memiliki anak yang menjadi anggota paskibraka nasional merupakan kebanggan bagi orangtua.

Jarak yang jauh dan biaya tiket yang mahal tak menyurutkan mereka untuk menyaksikan anaknya berbaris dalam pasukan pengibar bendera pusaka di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (17/8/2019).

Hal itulah yang dirasakan oleh pasangan suami istri Rudolf Yan Karubaba dan Hermelina Rumbiat.

Baca juga: Jokowi Beri Sepatu Bekasnya ke Anggota Paskibraka

 

Demi menyaksikan putranya, Menno Asyopan Waray Karubaba berbaris di Istana, mereka rela datang jauh-jauh dari Manokwari, Papua Barat.

Keduanya berpisah dari Menno sejak 24 Juli. Saat itu, Menno sudah harus mengikuti karantina dan pelatihan paskibraka nasional di Jakarta.

"Mereka kan tanggal 25 (Juli) masuk ke Bumi Perkemahan Cibubur. Kami tidak ada komunikasi dengan dia. Itu yang membuat kami ingin susul. Jadi, selayaknya (rasa sayang) orangtua kepada anak. Kami harus susul ke sini (Istana), harus lihat dia," ujar Rudolf, di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu.

Rudolf mengungkapkan, datang ke Jakarta dengan merogoh kocek sendiri. Ia bersama istri dan anak bungsunya berangkat ke Jakarta, Jumat (16/8/2019).

Ia merogoh kocek Rp 2,9 juta untuk tiket tiga orang ke Jakarta dari Manokwari.

Namun, semuanya terbayar begitu melihat anaknya berada dalam barisan paskibraka nasional.

Baca juga: Fakta di Balik Viral Koko Gagal Jadi Paskibraka, Cadangan Kedua hingga Minta Maaf ke Dispora

Mereka yang sehari-hari bekerja sebagai ASN di Manokwari merasa bangga. Menno bertugas sebagai tim putih yang menurunkan bendera pusaka usai dikibarkan.

Sang ibu, Hermelina, tak menyangka anaknya bisa lolos seleksi paskibraka nasional, lantaran seleksinya berat.

Ia mengungkapkan, Menno mengikuti ekstra kurikuler paskibra di sekolahnya, SMAN 1 Manokwari.

"Ke depan kami berharap anak kami mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah. Apalagi, ini juga mewakili masyarakat Papua," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com