Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Beri Sepatu Bekasnya ke Anggota Paskibraka

Kompas.com - 17/08/2019, 20:25 WIB
Ihsanuddin,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo memberi hadiah sepatu bekasnya kepada salah satu anggota Paskibraka yang bertugas pada upacara HUT RI ke-74 di Istana.

Momen itu terjadi saat Jokowi bersilaturahim dengan para anggota Paskibraka di Istana Merdeka, Sabtu (17/8/2019) malam, usai upacara penurunan bendera.

Anggota Paskibraka yang beruntung itu adalah Abel dari Sulawesi Selatan.

Awalnya, Jokowi bertanya kepada para anggota Paskibraka apakah ada yang memiliki nomor sepatu 43. Lalu dengan penuh semangat Abel langsung tunjuk tangan dan maju ke podium.

"Abel bener nomor sepatumu itu? Sekarang Pancasila," kata Jokowi.

Baca juga: Ini Formasi Tim Merah, Pengibar Bendera Pusaka di Istana

 

Abel pun langsung melafalkan Pancasila dengan lancar. Jokowi lalu memberi sepatu NAH Project, brand lokal asal Bandung. Jokowi mengakui sepatu berwarna merah itu bekas ia pakai.

"Ini adalah sepatu, sepatu saya. Sudah saya pakai. Ini produksi dalam negeri dari Bandung. Ini yang akan saya berikan pada Abel Jadi sepatunya itu agak kotor dikit karena pernah dipakai," kata Jokowi.

Abel pun tampak girang mendapat sepatu dari Jokowi.

Setelah itu, Jokowi memanggil satu paskibraka lainnya bernama Rangga asal Bekasi, Jawa Barat.

Baca juga: Ini Formasi Tim Putih, Bertugas Menurunkan Bendera Pusaka di Istana

Jokowi memiliki alasan khusus kenapa ia memilih Rangga.

Sebab, Jokowi sempat melihat Rangga yang bertugas mengerek bendera terlihat gugup.

Jokowi bertanya alasan mengapa ia gugup saat upacara.

Rangga pun mengakui ia memang gugup karena grogi.

Setelah tanya jawab selesai, Jokowi pun memberikan Rangga sepeda.

"Rangga saya beri sepeda. Diambil aja," kata Jokowi disambut reaksi girang Rangga dan para anggota Paskibraka yang hadir.

Baca juga: Salma, Paskibraka Pembawa Baki Bendera Merah Putih di Istana

Halaman:


Terkini Lainnya

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com