Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panglima TNI Janjikan Hercules Pengebom Air demi Bantu Padamkan Kebakaran di Riau

Kompas.com - 12/08/2019, 21:14 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Editor

Sumber Antara

KOMPAS.com - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto berjanji mengirim pesawat Hercules pengebom air untuk mempercepat upaya pemadaman kebakaran hutan dan lahan yang terus meluas di Provinsi Riau.

"Kita ada upaya-upaya dengan mengerahkan Hercules untuk melaksanakan pengeboman dengan bola air," kata Hadi di Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin, Kota Pekanbaru, Senin (12/8/2019), sebagaimana dikutip Antara.

Kehadiran Hadi di Riau bersama dengan Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Doni Munardo serta Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya.

Baca juga: 8 Fakta Kebakaran Hutan dan Lahan di Riau dalam Sepekan

Di Riau, Hadi beserta rombongan mendengarkan pemaparan dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru serta Gubernur Riau, Syamsuar.

Berdasarkan informasi tersebut, Hadi menyimpulkan bahwa cuaca di Provinsi Riau akan cenderung panas hingga akhir Oktober 2019 mendatang.

Bahkan, kemungkinan untuk melaksanakan teknologi modifikasi cuaca (TMC) menghasilkan hujan buatan baru bisa dimungkinkan untuk dilakukan pada awal bulan mendatang.

"Setelah kami dapat informasi dari BMKG, bahwa kemungkinan curah hujan itu akan bisa kita kelola untuk TMC pada awal Oktober. Bulan ini sampai Oktober mengalami kekeringan. Sehingga upaya kita adalah melaksanakan bom air (water bombing)," ujar dia.

Baca juga: BNPB Sebut 6 Provinsi Darurat Kebakaran Hutan dan Lahan

Upaya penanggulangan kebakaran yang bisa dilakukan adalah pemadaman titik-titik api melalui darat dan udara dengan program water bombing.

Selama ini, satuan tugas (Satgas) Karhutla Riau mengandalkan operasi pengeboman air menggunakan tujuh helikopter bantuan dari BNPB, perusahaan swasta dan KLHK.

Hanya saja, Hadi menerima laporan bahwa upaya penanggulangan Karhutla menggunakan helikopter kurang efektif mengingat sumber air dan jarak ke lokasi kebakaran cukup jauh.

"Water bombing pun kita melihat sumber air sampai kebakaran cukup jauh. Sehingga ada upaya-upaya dengan mengerahkan Hercules," lanjut dia.

Rombongan Panglima TNI direncanakan akan mengunjungi wilayah terdampak Karhutla di Pelalawan. Wilayah itu mengalami kebakaran cukup parah sepanjang Agustus 2019 ini dan menjadi penyumbang kabut asap di Kota Pekanbaru dan sekitarnya.

Baca juga: Cerita Tim Manggala Agni Padamkan Karhutla Riau: Pinjam Sampan Warga Demi Tembus Lokasi hingga Berpindah-pindah Cari Kepala Api

Berdasarkan laporan Satgas Karhutla Riau, lebih dari 4.900 hektare lahan yang mayoritas gambut terbakar di wilayah itu sepanjang 2019 ini. Lebih dari 2.000 hektare di antaranya terjadi dalam rentang waktu Juli Agustus 2019.

Masifnya kebakaran di Riau berdampak pada kabut asap yang melanda sejumlah daerah di wilayah itu. Salah satu wilayah terparah dikepung asap adalah Pekanbaru, sampai akhirnya ibu kota Riau tersebut menetapkan status darurat kabut asap.

 

Kompas TV Kebakaran hutan dan lahan yang melanda sejumlah provinsi mulai membuat gerah sejumlah petinggi daerah dan pusat. Di Riau saat ini kepolisian daerah setempat telah menetapkan 27 tersangka perorangan dan satu koorporasi terkait kasus kebakaran hutan dan lahan.<br /> Satu perusahaan yakni PT SSS jadi tersangka karena diduga lalai hingga menyebabkan lahan seluas 150 hektar terbakar di Kabupaten Pelalawan. Sementara 27 tersangka Karhutla perorangan diketahui tersebar di 11 polres di jajaran Polda Riau. Tak hanya di Riau, kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di kalimantan juga menjadi perhatian khusus. Gubernur Kalimantan Barat mengungkapkan berdasarkan citera satelit lebih dari 10 titik api berada di lahan perkebunan milik perusahaan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com