Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Presiden Jokowi Disopiri PM Mahathir Mohamad

Kompas.com - 09/08/2019, 20:57 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mendapat pengalaman unik saat melawat ke Malaysia. Kali ini, Presiden disopiri tuan rumah, Perdana Menteri (PM) Mahathir Mohamad.

Momen itu berlangsung saat keduanya hendak bergegas dari ruang pertemuan di Perdana Putra Building menuju aula bersantap di Seri Perdana, Putrajaya.

"Jumat siang di Malaysia. Seusai melakukan pertemuan bilateral di Perdana Putra Building, Putrajaya, Perdana Menteri Tun Mahathir Mohamad mengajak saya semobil menuju Dining Hall, Seri Perdana. Mobilnya jenis Proton Persona berkelir merah," tulis Jokowi dalam unggahannya di Instagram, Jumat (9/8/2019).

"Saya duduk depan, di samping pengemudi. Dan yang mengemudikan, anda tahu siapa? PM Mahathir sendiri. Luar biasa," lanjut Jokowi.

Baca juga: BNPB: Asap Karhutla Indonesia Tidak Menyeberang Ke Malaysia

Mobil yang dikemudikan Mahathir pun melaju dalam iring-iringan kendaraan rombongan menuju aula bersantap.

Jokowi mengenang momen sebelumnya saat ia juga pernah disopiri Mahathir. Saat itu ia diajak Mahathir menjajal mobil Proton dalam rangka uji berkendara.

Bahkan, saat itu Mahathir memacu mobil hingga kecepatan 180 kilometer per jam.

"Saya ingat betul tahun 2015 saat saya berkunjung ke Kuala Lumpur, Malaysia, saya diajak Bapak Tun Mahathir untuk test drive mobil Proton. Disetir sendiri Bapak Mahathir dengan kecepatan 180 kilometer per jam. Sangat cepat,” kata Presiden seperti dilansir laman setpres.setneg.go.id, Jumat.

Pernyataan Jokowi lantas disambut tawa para pejabat negara Indonesia dan Malaysia termasuk oleh Mahathir yang berdiri di samping Presiden, saat itu.

"Saya tidak khawatir karena driver-nya adalah Bapak Tun Mahathir. Kalau semisal driver-nya bukan beliau saya kira saya takut,” kata Presiden yang kembali disambut tawa Mahathir.

Baca juga: Lolos dari Hukuman Mati di Malaysia, Tiga WNI Dipulangkan ke Aceh

Mahathir juga mengenang kembali kebersamaannya dengan Jokowi saat itu. Ia justru mengaku saat itu sedikit merasa khawatir saat mengemudikan kendaraan dengan Jokowi di dalamnya.

"Saya merasa takut memandu Presiden karena saat itu saya bukan Perdana Menteri Malaysia, saya lakukan saja test drive. Sebagaimana kita tahu, test track itu tidak semuanya rata, tapi ada miring," lanjut Mahathir yang kali ini disambut tawa Jokowi.

 

Kompas TV Perdana Menteri Mahathir Mohamad menyopiriPresiden Joko Widododengan menggunakan mobil nasional Malaysia. Jokowi memulai kunjungan di Malaysia dengan bertemu Mahathir Mohamad. Usai menggelar pertemuan, Mahathir mengemudikan kendaraan dengan mengajak Presiden Joko Widodo untuk berangkat sholat jumat di masjid putra yang lokasinya tidak jauh dari Kantor Perdana Menteri Malaysia. #JokoWidodo
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com