Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wiranto Akan Bertemu Xanana Bahas Perbatasan RI-Timor Leste

Kompas.com - 19/07/2019, 08:50 WIB
Krisiandi

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto menyatakan, akan bertemu Menteri Perencanaan dan Investasi Strategis Republik Demokratik Timor Leste Xanana Gusmao untuk menyelesaikan pembahasan perbatasan Indonesia dan Timor Leste.

"Kunjungan Xanana Gusmao pada Senin (22/7/2019)," kata Wiranto, di Kantor Kemenko Polhukam, di Jakarta, Kamis (18/7/2019), dikutip Antara.

Wiranto menjelaskan, pertemuan itu akan dihadiri Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi yang akan menyelesaikan pembahasan terkait Senior Official Consultation (SOC).

Baca juga: Koalisi Xanana Gusmao Resmi Menangi Pemilu Timor Leste

SOC merupakan kesepakatan pertemuan antara Menkopolhukam Wiranto dan Menlu Retno Marsudi bersama Xanana Gusmao di Jakarta tahun 2017 lalu. SOC bertugas untuk membahas secara teknis penyelesaian sengketa batas negara.

"Pertemuan saya dengan Xanana lebih tepat disebut pertemuan untuk keputusan politis. Untuk mengukuhkan hasil SOC ke 5 di Bali," ujar Wiranto.

Wiranto mengatakan saat ini telah ada kemajuan untuk penyelesaian perbatasan tersebut. Dengan penyelesaian dua titik daratan itu, kata Wiranto, pihaknya akan terus bergerak untuk memosisikan batas lautan.

"Saya bertemu dengan beliau sudah beberapa kali. Tapi saya harapkan pertemuan di tanggal 22 ini merupakan bagian dari finalisasi titik akhir yang cukup panjang," kata Wiranto.

Dua perbatasan antara Indonesia dengan Timor Leste yakni Noel Besi-Citrana dan Bidjael Sunan-Oben.

Baca juga: Pembunuh Mahasiswa Asal Timor Leste Lebih dari Satu Orang

Perbatasan Noel Besi-Citrana merupakan wilayah yang berada di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur yang berbatasan langsung dengan Oecusse-Ambeno, bagian dari wilayah Timor Leste.

Sedangkan Bidjael Sunan-Oben merupakan wilayah yang berada di Manusasi, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU).

Kompas TV Bus produksi Indonesia akhirnya semakin banyak masuk ke pasar non tradisional. Setelah Fiji dan Timor Leste perusahaan karoseri CV Laksana mengekspor 4 bus ke Bangladesh. Kendaraan yang diekspor memiliki tingkat kandungan dalam negeri alias TKDN 45 persen sampai 50 persen. Bahan baku lainnya berupa chasis dan mesin masih di-impor dari Swedia dengan merek Scania. Empat badan bus yang dikerjakan oleh CV Laksana ini memiliki nilai 200 ribu dollar Amerika Serikat. Menurut catatan pemerintah sebenarnya Bangladesh memesan lebih dari 1.000 bus. Tetapi komitmen ini masih akan dibahas lebih lanjut. Mengutip data Kementerian Perdagangan misi ekspor ke Bangladesh mencatatkan transaksi 279 juta dolar Amerika Serikat di tahun 2018. Pasar Bangladesh memiliki potensi yang sangat besar sebagai tujuan ekspor. #EksporBus #Laksana #Bangladesh
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Nasional
1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com