KOMPAS.com - Kepala Bidang Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Rita Rosita menyatakan, pihaknya masih menunggu informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah terkait kerusakan akibat gempa berkekuatan 7 yang mengguncang Sulawesi Utara dan Maluku pada Minggu (7/7/2019) malam.
Menurut Rita, saat ini BNPB juga masih menunggu kabar dari BPBD mengenai korban akibat gempa.
"Sampai sekarang belum kami terima informasinya (kerusakan dan korban) dari BPBD. Hanya saja akibat gempa itu terjadi kepanikan di beberapa daerah. Contohnya di Bitung, di Ternate. Hanya itu saja," ujar Rita, saat dihubungi Senin pagi.
Rita menjelaskan, masyarakat di Bitung dan Ternate sempat melakukan evakuasi secara mandiri setelah mengetahui peringatan dini tsunami. Informasi ini dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika.
"Namun setelah (peringatan dini tsunami) itu ditarik oleh BMKG, bahwa informasinya itu distop, masyarakat sudah kembali ke rumah," kata dia.
Sebelumnya, BMKG mendeteksi atau mencatat gempa bumi tektonik magnitudo 7,1 pada Minggu (7/7/2019) pukul 22.08:42 di wilayah laut di sebelah barat Ternate. Gempa itu berpotensi tsunami.
BMKG kemudian memutakhirkan gempa menjadi magnitudo 7,0 dengan episenter 0,53 LU dan 126,18 derajat BT atau berlokasi di dasar laut kedalaman 49 km. Pusat gempa berada di 133 kilometer ke arah barat Ternate, Maluku Utara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.