Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PMI: Sutopo Perekat Koordinasi Antar-lembaga

Kompas.com - 07/07/2019, 11:47 WIB
Krisiandi

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Palang Merah Indonesia (PMI) menyebut sosok Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho merupakan perekat koordinasi antarlembaga jika terjadi bencana alam di Tanah Air.

Koordinasi tersebut agar penanganan bencana tidak tumpang tindih, namun disesuaikan  dengan tugas dan fungsi masing-masing lembaga.

"Tentunya seluruh warga Indonesia merasa kehilangan tidak terkecuali PMI, sosoknya sangat berdedikasi pada tugas dan tanggung jawabnya, meski Pak Topo sedang sakit, ia selalu komitmen menjalani tugasnya untuk menginformasikan kejadian-kejadian bencana yang terjadi," kata Kepala Biro Humas PMI Pusat Aulia Arriani seperti dikutip Antara, Minggu (7/7/2019).

Baca juga: Polri Ucapkan Belasungkawa Atas Meninggalnya Sutopo Purwo Nugroho

PMI, kata Aulia, akan melanjutkan perjuangan dan kerja almarhum di bidang bencana.

Hal senada juga dikatakan Kepala Divisi Penanggulangan Bencana PMI Pusat M Arifin Hadi. Selaku pribadi dan mewakili Markas Pusat PMI, Arifin merasa sangat kehilangan atas meninggalnya Sutopo.

Ia mengatakan, almarhum selama ini menjadi perekat koordinasi antar lembaga. Banyak prestasi yang diciptakan Sutopo, termasuk bagaimana membangun data dan informasi lebih sinergis.

Baca juga: Jenazah Sutopo Dimakamkan di Boyolali, Senin

"Segenap keluarga besar PMI mendoakan agar seluruh amalan ibadah beliau diterima oleh Allah SWT dan diampuni semua salah serta khilaf dan mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT," tambahnya.

Sutopo Purwo Nugroho meninggal pada Minggu 7 Juli 2019 sekitar pukul 02.20 waktu Guangzhou, China atau sekitar pukul 01.20 WIB. Almarhum meninggal dunia saat menjalani pengobatan penyakit kanker yang dideritanya di St Stamford Modern Cancer Hospital sejak 15 Juni 2019.

Kompas TV Korban meninggal akibat banjir bandang di Sentani, Papua terus meningkat. Selain tingkat hujan dengan intensitas yang tinggi, banjir bandang juga semakin diperparah longsor yang terjadi di Gunung Cycloop dengan membawa sejumlah material kayu. Selain intensitas hujan yang tinggi, longsor di Gunung Cycloop terjadi akibat banyaknya aktivitas penebangan. Hal tersebut disampaikan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB , Sutopo Purwo Nugroho dalam konferensi pers di gedung BNPB. Diprediksi jumlah akan terus bertambah, karena proses evakuasi di sejumlah titik masih menjadi prioritas dalam penanganan korban. Lebih dari 4 ribu pengungsi berada di enam titik, baik tersebar di sejumlah perumahan maupun di kantor pemerintahan. #BanjirSentani #BanjirBandangSentani #PrayForSentani
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com