Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Staf Ahli Kapolri Daftar Capim KPK

Kompas.com - 04/07/2019, 17:02 WIB
Christoforus Ristianto,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Staf ahli Kapolri Bidang Sosial Politik Inspektur Jenderal Ike Edwin mendaftarkan diri sebagai calon pimpinan KPK periode 2019-2023.

Edwin mendaftarkan diri sebagai capim pada hari terkahir pendaftaran, Kamis (4/7/2019).

Edwin yang juga merupakan mantan Direktur Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri menyebut, kinerja KPK sudah baik. Ia juga berkomitmen merangkul KPK dan Polri.

"KPK sudah baik. Kami berterima kasih dengan negara ini, adanya KPK sudah bagus, mana yang belum bagus nanti bersama-sama seluruh rakyat dan bangsa," kata Edwin di Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta Pusat, Kamis (4/7/2019).

Baca juga: Pati Polri yang Ikut Seleksi Capim KPK Tinggal Delapan, Satu Orang Mundur

Ketika ditanya terkait latar belakangnya dari kepolisian, Edwin menyebut pihak kepolisian dan KPK harus berangkulan.

"Itu nanti saja, tapi saya ke depan berangkulan berbuat bagi bangsa ini kita bersama-sama," kata dia.

"Semua tugas pokok yang tadi kita ada penjagaan ada ini segalanya maka dari itu harus kita jaga bersama seluruh komponen bangsa ini," ucap Edwin.

Baca juga: Pati Polri yang Ikut Seleksi Capim KPK Tinggal Delapan, Satu Orang Mundur

Ia meyakini bahwa institusi Polri dan KPK akan bisa bersikap profesional dan independen apabila ada kasus korupsi yang harus diselesaikan.

"KPK itu independen, Polri juga organisasi yang baik. Semua tahu tugasnya masing-masing ya," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com