PALU, KOMPAS.com — Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto meminta pengusaha lokal dilibatkan membangun hunian tetap bagi korban terdampak gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah (Sulteng).
Hal itu disampaikan Wiranto saat meresmikan pembangunan (ground breaking) hunian tetap di Pombewe, Sigi, Sulteng, Senin (1/7/2019).
"Pada kesempatan yang baik ini saya mengimbau agar pelaksanaan tahap rehabilitasi dan rekonstruksi melibatkan peran serta masyarakat dan pengusaha lokal," ujar Wiranto saat meresmikan pembangunan hunian tetap.
Baca juga: Anies: Semoga Titipan Warga Jakarta untuk Sulteng Bisa Optimal...
Ia mengatakan, pelibatan pengusaha lokal dalam pembangunan hunian penting untuk meningkatkan perekonomian masyarakat setempat. Dengan dilibatkannya pengusaha lokal, Wiranto meyakini akan meningkatkan jumlah uang yang beredar di daerah setempat.
Wiranto menambahkan, pelibatan pengusaha lokal juga akan meningkatkan rasa saling memiliki antara kontraktor yang membangun dan korban yang menempati rumahnya.
Dengan demikian, Wiranto berharap proses rehabilitasi dan rekonstruksi di Sulteng bisa selesai tepat waktu.
"Karena dari pengusaha lokal ikut, dana tidak ngalir keluar. Dana tetap akan berada di daerah ini untuk membantu segera tumbuhnya pertumbuhan ekonomi daerah. Tapi juga bisa menghidupi pengusaha daerah yang perlu pekerjaan," ujar Wiranto.
Baca juga: Menko Polhukam Resmikan Pembangunan Hunian Tetap Korban Gempa dan Tsunami Sulteng
"Dan itu memang anjuran presiden bahwa selalu ikutkan pengusaha lokal. Dan ini saya sampaikan di saudara-saudara sekarang. Semuanya supaya menjadi perhatian juga para pelaksana nanti," lanjut dia.
Diberitakan sebelumnya, pada tahap awal akan dibangun 3.800 unit hunian tetap di tiga lokasi yaitu di Tondo (Palu), Duyu (Palu), dan Pombewe (Sigi) yang dilaksanakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) serta bantuan dari Yayasan Buddha Tzu Chi. Pemerintah menargetkan membangun 11.788 unit.