JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyatakan, ada tiga lokasi alternatif yang dipertimbangkan menjadi kawasan perumahan baru bagi korban gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah.
Ketiga lokasi itu adalah Duyu dan Tondo di Kota Palu, serta Pombewe di Kabupaten Sigi.
"Di Duyu 78 hektar, Tondo 88 hektar, Pombewe 210 hektar. Ini kira-kira akan diselidiki lebih detail kondisi keamanannya," kata Basuki di Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (15/10/2018).
Basuki menjelaskan, penyelidikan itu agar perencanaan pembangunan disusun lebih matang. Hal itu untuk memastikan perumahan yang dibangun tak berada dalam zona rawan likuefaksi dan patahan.
Menurut Basuki, pembangunan akan dikoordinasikan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
Baca juga: Pasca-gempa dan Tsunami Sulteng, Pemerintah Fokus Bangun Hunian Sementara
Bappenas akan menggandeng sejumlah pihak seperti Kementerian Agraria dan Tata Ruang, Kementerian PUPR, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) hingga para pakar terkait.
"Di lapangan ada tim Jepang sedang menyelidiki. Nanti sekitar seminggu dua minggu mereka akan datang ke Jakarta bergabung. Menyusun bersama Pak Wapres (Jusuf Kalla) dan akan kita rapatkan secara lengkap," kata dia.
Ia juga menegaskan, rumah yang dibangun akan menggunakan material tahan gempa.
"Akan tetap pakai yang tahan gempa. Tapi kan banyak juga yang ingin membantu bangun rumah, ya oke nanti kita tunggu masterplannya, dia di mana lokasinya," kata Basuki.
Baca juga: Jumlah Hunian Sementara untuk Korban Bencana Sulteng Diperkirakan Lebih dari 5000 Unit
"Akan kami lihat juga konstruksi dan spesifikasinya. Tidak terus boleh (sembarang) membangun," lanjutnya.
Sambil menunggu proses kajian, kata Basuki, saat ini pemerintah fokus pada pembangunan hunian sementara bagi para korban. Pemerintah menargetkan pembangunan hunian sementara selesai dalam dua bulan.
Hunian sementara akan dilengkapi dengan fasilitas seperti fasilitas mandi, cuci dan kakus hingga dapur.
"Ini harus selesai dua bulan sambil kita nyusun masterplan untuk membangun yang baru," ungkapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.