Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wakil Ketua TKN Sebut Belum Ada Pembahasan Kabinet

Kompas.com - 01/07/2019, 14:44 WIB
Ardito Ramadhan,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Koalisi partai pendukung pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin belum membahas susunan kabinet seusai penetapan Jokowi-Ma'ruf sebagai presiden dan wakil presiden terpilih, Minggu (30/6/2019) kemarin.

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf, Arsul Sani mengatakan, susunan kabinet baru akan dibahas setelah Jokowi bertemu tim kampanye di berbagai daerah.

"Belum, partai-partai koalisi belum bertemu. Rencananya mungkin Pak Jokowi akan bertemu dengan jajaran tim kampanye sampai ke daerah, itu dulu," kata Arsul di Gedung DPR, Senin (1/7/2019).

Baca juga: Soal Kabinet, TKN Nilai Jokowi Tak Akan Kesulitan Memilih Menteri

Setelah berdiskusi dengan tim kampanye, kata Arsul, Jokowi akan bertemu para ketua umum partai pendukung Jokowi-Ma'ruf pada Pilpres 2019 lalu.

Arsul menuturkan, pada pertemuan dengan para ketua umum partai, akan dibahas soal kemungkinan bertambahnya partai politik anggota koalisi. 

"Pak Jokowi hanya mengatakan kalau soal penambahan apakah koalisi pemerintah akan bertambah atau tidak, tentu akan bicara dengan pimpinan partai, " ujar Arsul.

Baca juga: Mahfud MD: Silakan Pembentukan Kabinet Dibicarakan Baik-baik

Diketahui, Ketua KPU Arief Budiman telah menetapkan Jokowi-Ma'ruf sebagai presiden dan wakil presiden terpilih dalam sidang pleno di Kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Minggu (30/6/2019).

"Menetapkan Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Terpilih dalam Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2019 Nomor Urut 01, Sdr. Ir. H. Joko Widodo dan Sdr. Prof. Dr. (HC) KH. Ma'ruf Amin dengan perolehan suara sebanyak 85.607.362 suara atau 55,50 persen dari total suara sah nasional, sebagai Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Periode Tahun 2019-2024," ujar Arief.

Kompas TV Tiga Berita Terpopuler Jum&rsquo;at, 28 Juni 2019: <ol> <li>KPU akan menetapkan Jokowi dan Ma&rsquo;ruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih pada Minggu, 30 Juni 2019.</li> <li>Sejumlah Menteri Kabinet Kerja mendatangi kediaman Calon Wakil Presiden 01, Ma&rsquo;ruf Amin di Tanara Serang, Banten.</li> <li>Prabowo Subianto menggelar pertemuan dengan partai Koalisi Indonesia Adil dan Makmur.</li> </ol> #top3news #prabowosubianto #jokowidodo
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com