Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sinyal-sinyal Partai Demokrat kepada Koalisi Prabowo, Akankah Berlanjut?

Kompas.com - 12/06/2019, 14:01 WIB
Kristian Erdianto,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Political and Public Policy Studies Jerry Massie berpendapat bahwa Partai Demokrat saat ini mulai memberikan sinyal akan keluar dari koalisi parpol pendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Hal itu, menurut Jerry, dapat dilihat dari usul pembubaran koalisi yang sempat dilontarkan oleh Wasekjen Partai Demokrat Rachland Nashidik.

"Usul bubarkan koalisi bagian komunikasi politik Demokrat saja. Bagi mereka tidak masalah putus hubungan koalisi," ujar Jerry saat dihubungi, Rabu (12/6/2019).

"Ini ada sinyal politik Demokrat akan merapat ke Jokowi, jadi otomatis ini mereka mendukung pemerintah," ucapnya.

Baca juga: Syarief Hasan: Jika Ada Chemistry, Tak Tutup Kemungkinan Demokrat Gabung Koalisi Jokowi

Jerry menilai sejak awal Partai Demokrat terlihat tidak sepenuh hati mendukung pasangan Prabowo Sandiaga. Selama masa kampanye Demokrat dianggap kurang berperan dalam mendulang suara bagi pasangan capres-cawapres nomor urut 02.

Ia menduga Demokrat kecewa karena Prabowo tidak memilih Komandan Satuan Tugas Bersama Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai calon wakil presiden.

"Memang Demokrat masih ada sakit hati saat Agus Yudhoyono tak bertandem dengan Prabowo. Semua berubah jika bukan Sandiaga Uno tandem Prabowo, melainkan AHY," kata dia.

Menurut Jerry, sejak awal partai pimpinan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu menerapkan gaya politik "dua kaki".

Baca juga: Momen Lebaran, Megawati dan Anaknya Swafoto Bareng Dua Putra SBY

Demokrat dapat dengan mudah bermanuver setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan hasil rekapitulasi perolehan suara pilpres.

"Dengan melihat real count maka Demokrat dengan gerak cepat berbalik arah. Berbeda kalau Prabowo menang maka Demokrat akan tetap di koalisi Prabowo. Memang sejak awal SBY mau cari politik safety (aman)," ucap Jerry.

Faktor lain yang patut diperhatikan, lanjut Jerry, adalah beberapa momen politik yang terjadi belakangan ini.

Momen pertemuan AHY dengan Presiden Jokowi dan kehadiran Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri saat pemakaman almarhumah Ani Yudhoyono di TMP Kalibata, Jakarta, tidak dapat dilepaskan dari sinyal positif kubu pemerintah membuka pintu bagi Demokrat.

Baca juga: BPN Prabowo-Sandiaga Minta Demokrat Jangan Bikin Gaduh

"Memang dari lalu Demokrat inginnya bergabung dengan koalosi Jokowi-Ma'ruf tapi ada kendala hingga mereka tak sepenuh hati gabung Prabowo-Sandi," ujar Jerry.

Secara terpisah, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan mengatakan, tidak menutup kemungkinan Demokrat bergabung dengan koalisi Joko Widodo-Ma'ruf Amin nantinya.

Namun, hal itu tetap bergantung pada sikap politik partai serta kecocokan dengan partai-partai koalisi Indonesia Kerja (KIK).

"Tergantung apakah Partai Demokrat menentukan sikap kemudian ada respons dari temen-temen koalisi 01. Kalau ada chemistry-nya, bisa cocok, tidak tertutup kemungkinan kita gabung," kata Syarief saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (12/6/2019).

Syarief mengatakan, sikap politik Partai Demokrat akan ditentukan setelah ada putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait sengketa hasil Pilpres 2019.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com