Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Benarkan Polisi Diraja Malaysia Tangkap WNI Terkait ISIS

Kompas.com - 01/06/2019, 09:57 WIB
Christoforus Ristianto,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mabes Polri mengonfirmasi seorang warga negara Indonesia berinisial MA (20) ditangkap oleh Polis Diraja Malaysia (PDRM) lantaran diduga terkait dengan kelompok ISIS.

PDRM juga menangkap seorang warga negara Malaysia serta seorang warga negara Bangladesh.

"Benar (ada satu WNI ditangkap)," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal (Pol) Dedi Prasetyo ketika dikonfirmasi, Sabtu (1/6/2019).

Atase kepolisian Kuala Lumpur telah menemui tersangka dari Indonesia. Untuk tindak lanjut, tim Densus 88 Antiteror Polri akan diberangkatkan ke Kuala Lumpur guna berkoordinasi dengan PDRM pendalaman kasus bersama.

Baca juga: Malaysia Tangkap 3 Tersangka Teror Terkait ISIS, Salah Satunya WNI

"Saat ini tim dari Densus belum berangkat ke Malaysia. Tim saat ini sedang berkoordinasi dengan PDRM untuk pendalaman," kata Dedi.

Penangkapan MA bermula dari pencokokan terduga teroris asal Malaysia yang terlebih dulu ditangkap pada 17 Mei 2019 di Bandara Internasional Kuala Lumpur saat hendak bepergian ke Mesir.

Sejak 2018, lelaki berusia 42 tahun itu membaiat diri kepada pimpinan ISIS melalui Facebook.

Selanjutnya, Minggu (26/5), PDRM menangkap MA di Keningau, Sabah. Ia telah membaiat diri kepada ISIS melalui aplikasi Telegram.

Baca juga: Polri: Tersangka Perusuh Ada yang Terkait ISIS, Ada yang Ingin Pancing Kemarahan

MA diduga berperan sebagai fasilitator terduga teroris Indonesia lain yang hendak ke Filipina untuk melakukan serangan bunuh diri.

MA turut diduga sebagai penyandang dana untuk terorisme di Filipina dan merancang jihad di Suriah.

Kemudian PDRM menangkap terduga teroris warga negara Bangladesh berusia 28 tahun. Pria itu bekerja sebagai pembantu mekanik kapal, ia ditangkap di Kedah.

Orang ini diduga menyuplai bahan kimia pembuatan bom untuk terduga teroris Bangladesh.

PDRM kini masih memburu satu terduga teroris WNI lainnya, Marwan (30) yang diduga sebagai fasilitator terduga teroris asal Indonesia yang transit di Sabah sebelum ke Filipina.

Baca juga: 4 Fakta Kerusuhan di DKI, 300 Perusuh Ditangkap hingga Kelompok Terafiliasi ISIS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com