KOMPAS.com - Peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day yang jatuh pada Rabu (1/5/2019) lalu berlangsung di beberapa wilayah.
Peringatan May Day tersebut ditunjukkan dengan aksi buruh menyuarakan aspirasi dan harapan-harapannya.
Walaupun di beberapa daerah aksi tersebut berjalan damai, namun muncul pula beragam kontroversi dan permasalahan. Masalah itu seperti vandalisme, kericuhan kecil, hingga merusak berbagai fasilitas umum.
Berikut tujuh fakta seputar peringatan Hari Buruh Internasional di Indonesia:
Terdapat sedikit kericuhan dalam aksi buruh di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat yang berlokasi tak jauh dari Bundaran Hotel Indonesia.
Massa aksi peringatan May Day tersebut berusaha mendobrak blokade pihak kepolisian. Hal ini mengakibatkan adanya aksi saling dorong dan pelemparan.
Kericuhan tersebut membuat pagar besi di pelican crossing Tosari roboh sebab tak kuat menahan beban massa yang melakukan pendorongan.
Baca juga: Demo Hari Buruh di Bundaran HI Ricuh, Pagar Pelican Crossing Rusak
Aksi corat-coret separator Transjakarta di depan Gedung Kementerian Pariwisata, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat dilakukan oleh peserta peringatan hari buruh.
Kalimat "Rakyat Anti Kapitalis May Day. Rezim Fasis" berwarna hitam terlihat menodai separator berwarna abu-abu.
Kalimat tersebut dituliskan ketika kelompok Gabungan Serikat Buruh Indonesia (GSBI) tengah berorasi di depan Gedung Kementerian Pariwisata, karena tak boleh masuk ke kawasan Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara.
Tak ada aparat keamanan melakukan pencegahan adanya aksi vandalisme tersebut. Sebagian besar aparat keamanan berada di balik barikade dibatasi pagar kawat besi.
PT Transjakarta akan melaporakan tindakan vandalisme di hari butuh itu pihak berwajib.
Tak hanya aksi corat-coret, pihak Transjakarta juga melaporkan kejadian ambruknya pagar pembatas jalan di Halte Tosari.
Baca juga: Vandalisme, Peserta Aksi Hari Buruh Corat-coret Separator Transjakarta
Di Kota Malang, Jawa Timur juga terjadi aksi vandalisme dari sekelompok massa berbaju hitam. Aksi corat-coret ini dilakukan di pagar Jembatan Kahuripan Kota Malang.
Bahkan, aksi tersebut terekam video dan menyebar ke masyarakat melalui media sosial. Sebagian pelaku menutup wajah mereka menggunakan kain berwarna hitam.