Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo Diminta Rasional Seperti Tokoh Dunia Saat Hadapi Quick Count

Kompas.com - 30/04/2019, 20:33 WIB
Jessi Carina,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Komunikasi Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Usman Kansong meminta calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto bersikap seperti tokoh dunia dalam menghadapi hasil quick count.

Dia memberi contoh sikap para Hillary Clinton, John McCain, hingga Mitt Romney pada Pemilihan Presiden di Amerika Serikat.

"Kalau kita lihat ke belahan dunia lain, pada tahun 2008 misalnya Jhon McCain itu langsung memberi ucapan selamat kepada Barack Obama setelah hasil hitung cepat mencapai 80 persen," ujar Usman di Posko Cemara, Jalan Cemara, Selasa (30/4/2019).

Pada Pilpres 2012 di Amerika, rival Obama saat itu yaitu Mitt Romney juga langsung mengucapkan selamat setelah mengetahui hasil quick count. Hal yang sama terulang lagi ketika pertarungan antara Hillary Clinton dan Donald Trump dalam pemilu.

Baca juga: Prabowo Subianto dan Kecenderungan Partisan Berpikir Konspiratif

"Bahkan ada cerita begitu quick count sudah mencapai angka stabil, Hillary menghubungi Obama menyampaikan begini 'saya besok akan menyampaikan pidato kekalahan saya' kira kira begitu," ujar Usman.

"Lalu Obama bilang 'tidak perlu besok, sekarang Anda menyatakan itu'. Akhirnya menyatakan kekalahan dengan mengucapkan selamat kepada Trump," tambah dia.

Menurut Usman, Prabowo sebenarnya orang yang rasional. TKN Jokowi-Ma'ruf juga yakin bahwa Prabowo mengetahui bahwa quick count merupakan metode ilmiah yang akurat. TKN Jokowi-Ma'ruf berharap orang-orang di sekitar Prabowo tidak memanasi capres tersebut.

"Jangan memanasi. Coba kita lihat sejarah quick count bagaimana pemimpin dunia mengucapkan selamat kepada rivalnya hanya berdasarkan quick count," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com