Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lupakan Perbedaan Pilihan, Mari Berduka untuk Gugurnya Pejuang Demokrasi...

Kompas.com - 28/04/2019, 09:44 WIB
Jessi Carina,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah duka dibawa ke tengah keramaian di area car free day, Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Minggu (28/4/2019). Tim Kampanye Nasional (TKN) Milenial Jokowi-Ma'ruf meletakan sebuah papan di pinggir jalan yang bertuliskan "Terima Kasih Pejuang Demokrasi".

Mereka kemudian berkeliling area tersebut sambil membagikan bunga. Mereka mengajak masyarakat untuk ikut mengungkapkan duka atas meninggalnya 272 petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).

Masyarakat kemudian berbondong-bondong mendekati papan tersebut dan meletakan bunga yang diberikan para anggota TKN Milenial. Mereka meletakan bunga tersebut di bawah papan.

Baca juga: Hingga Sabtu, Jumlah Anggota KPPS Meninggal Bertambah Jadi 272 Orang

 

Sekelompok anak muda mampir ke titik tersebut dan meletakan bunga. Para orang tua mengajak anaknya yang masih balita untuk menaburkan bunga di atas papan.

"Saya sangat bersimpati kepada keluarga para petugas KPPS yang meninggal saat menjalankan tugas itu ya. Tidak seharusnya pemilu memakan korban," ujar Sukardi, salah seorang warga usai meletakan bunga sebagai bentuk duka cita atas gugurnya pejuang demokrasi.

Lupakan perbedaan

Juru bicara TKN Milenial Deny Giovanno mengatakan, kegiatan ini merupakan bentuk belasungkawa masyarakat atas meninggalnya petugas KPPS. Hal yang ditekankan dalam kegiatan ini adalah tidak ada perbedaan pilihan politik.

Baca juga: Hak sebagai Anggota KPPS Belum Terpenuhi, Adukan ke Hakasasi.id

 

Apapun pilihannya, semua berduka atas kejadian ini.

"Tentu rasa belasungkawa ini tidak mengenal pilihan politik. Apakah mereka pilih 01 atau 02. Kita tidak mengenal sekat itu," ujar Deny.

Menurut dia, kegiatan ini sekaligus upaya untuk menghilangkan polarisasi di tengah masyarakat. Solidaritas masyarakat atas kejadian pilu ini diyakini bisa menjadi jalan keluar atas polarisasi itu.

Baca juga: Kemenkeu Hitung Anggaran untuk Kompensasi Petugas KPPS yang Gugur

 

Selain itu, Deny juga berharap kejadian ini bisa menjadi bahan evaluasi bagi penyelenggara pemilu. Harapannya pemilu ke depan dirancang lebih baik sehingga tidak menjatuhkan banyak korban lagi.

"Khususnya bisa lebih memanusiakan petugas KPPS," ujar dia.

Kompas TV Menanggapi banyaknya anggota KPPS yang meninggal dunia, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek merekomendasikan pertukaran petugas KPPS dan aparat yang meninggal dalam proses penghitungan suara di tps masing-masing.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang



Terkini Lainnya

Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Nasional
Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Nasional
Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Nasional
Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Nasional
Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Nasional
Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Nasional
Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Nasional
Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Nasional
Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Nasional
Kuasa Hukum Caleg Jawab 'Siap' Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

Kuasa Hukum Caleg Jawab "Siap" Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

Nasional
Heboh Brigadir RAT Jadi Pengawal Bos Tambang, Anggota DPR: Tak Mungkin Atasan Tidak Tahu, Kecuali...

Heboh Brigadir RAT Jadi Pengawal Bos Tambang, Anggota DPR: Tak Mungkin Atasan Tidak Tahu, Kecuali...

Nasional
Geledah Setjen DPR dan Rumah Tersangka, KPK Amankan Dokumen Proyek hingga Data Transfer

Geledah Setjen DPR dan Rumah Tersangka, KPK Amankan Dokumen Proyek hingga Data Transfer

Nasional
Ditegur MK Tak Serius Ikuti Sidang, KPU Mengaku Punya Banyak Agenda

Ditegur MK Tak Serius Ikuti Sidang, KPU Mengaku Punya Banyak Agenda

Nasional
Korlantas Sebut Pelat Khusus “ZZ” Terhindar Ganjil-Genap Jika Dikawal

Korlantas Sebut Pelat Khusus “ZZ” Terhindar Ganjil-Genap Jika Dikawal

Nasional
Polri Bentuk 10 Satgas Pengamanan untuk World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Bentuk 10 Satgas Pengamanan untuk World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com