Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Golkar Optimistis Raih Posisi Kedua pada Pileg 2019

Kompas.com - 25/04/2019, 18:39 WIB
Kristian Erdianto,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Golkar bidang Media dan Penggalangan Opini, Ace Hasan Syadzily, mengaku optimistis partainya akan meraih posisi kedua pada Pemilu Legislatif (Pileg) 2019.

"Kami sangat optimistis Partai Golkar akan menempati posisi kedua dalam Pemilu 2019," ujar Ace saat dihubungi, Kamis (25/4/2019).

Ace mengatakan, berdasarkan real count sementara Komisi Pemiliham Umum (KPU) posisi Partai Golkar selalu pada posisi sekitar 14 persen.

Baca juga: Banyak KPPS Meninggal Kelelahan, Golkar Desak Pemilu Serentak Dievaluasi

Golkar berada di posisi kedua di bawah PDI Perjuangan (PDI-P) dan unggul dari Partai Gerindra yang menempati posisi ketiga.

"Kalau melihat trend perhitungan real count KPU, posisi Partai Golkar selalu berada pada posisi 14 persen," kata Ace.

"Ini trend yang sangat baik. Semoga trend ini akan tetap berjalan hingga perhitungan terakhir," ucapnya.

Baca juga: Golkar Babel Laporkan Dugaan Manipulasi Data Pemilu ke Bawaslu

Berdasarkan penghitungan KPU yang ditampilkan di portal pemilu2019.kpu.go.id per 25 April 2019 pukul 18.00 WIB, Partai Golkar memperoleh 14,12 persen.

Posisi pertama ditempati oleh PDI-P dengan 19,6 persen dan Partai Gerindra di posisi ketiga dengan 11,15 persen.

Data penghitungan suara pileg yang dimuat dalam Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) milik KPU masih terus bergerak.

Kompas TV Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi memanggil 6 saksi pejabat di lingkungan PT Perusahaan Listrik Negara untuk diperiksa. Pemeriksaan terkait kasus suap proyek PLTU Riau-1. Mereka bersaksi untuk tersangkaDirektur Utama Nonaktif, PT PLN, Sofyan Basir.<br /> Pada Selasa lalu, Sofyan ditetapkan sebagai tersangka kasus suap proyek PLTU Riau-1. Sofyan disangka membantu terpidana Eni Maulani Saragih, mantan politikus Partai Golkar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com