Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hitung Cepat Poltracking: Jokowi-Ma'ruf 54,98 Persen, Prabowo-Sandiaga 45,02 Persen

Kompas.com - 20/04/2019, 09:20 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil hitung cepat lembaga survei Poltracking Indonesia menunjukkan, pasangan capres-cawapres nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, unggul dalam Pemilu 2019.

Berdasarkan siaran pers yang diterima wartawan, Jokowi-Ma'ruf memperoleh 54,98 persen suara.

Sementara itu, rivalnya, capres-cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Salahudin Uno, memperoleh 45,02 persen suara.

Baca juga: Mengacu Hasil Hitung Cepat, TKN Klaim Kemenangan Jokowi-Maruf

Populasi hitung cepat ini merupakan tempat pemungutan suara (TPS) yang sudah terdaftar dalam daftar pemilih tetap resmi dari KPU Pemilu 2019.

Hitung cepat menggunakan metode "clustered random sampling". Jumlah sampel sebanyak 2.000 TPS dengan margin of error sekitar 1 persen dan pada tingkat kepercayaan sebesar 99 persen.

Adapun metode pengumpulan data dilakukan dengan hati-hati. Hasil penghitungan suara pilpres dan pileg pada TPS sampel direkapitulasi dan dikirimkan oleh enumerator yang telah dilatih.

Poltracking juga menerapkan sistem kendali mutu, yakni dengan menetapkan enumerator adalah minimal mahasiswa atau sederajat. Mereka juga sudah mendapatkan pelatihan dan supervisi secara intensif.

Terakhir, foto formulir penghitungan suara atau C1 yang dikirimkan enumerator adalah yang telah dibubuhi tandatangan oleh petugas penghitungan suara dan saksi-saksi.

Baca juga: Perolehan Suara Turun di Hitung Cepat Sementara, Ini Respons Demokrat

Hasil hitung cepat ini tidak berbeda jauh dengan survei dan exit poll yang juga pernah dilakukan Poltracking sebelumnya.

Survei yang dilaksanakan 1-8 April 2019 menunjukkan, Jokowi-Ma'ruf memperoleh elektabilitas sebesar 54,40 persen. Sementara itu, Prabowo-Sandiaga memperoleh elektabilitas 45,50 persen.

Adapun, exit poll seusai pencoblosan menunjukkan, Jokowi-Ma'ruf dipilih 54,00 persen responden, sedangkan Prabowo-Sandiaga dipilih 46,00 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kaesang Sebut Ayahnya Akan Bantu Kampanye Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI

Kaesang Sebut Ayahnya Akan Bantu Kampanye Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI

Nasional
Oknum TNI AL Pukul Sopir Pikap di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi di Jalan

Oknum TNI AL Pukul Sopir Pikap di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi di Jalan

Nasional
Ruang Kerja Sekjen DPR Indra Iskandar Digeledah KPK, BURT: Proses Hukum Harus Kita Hormati

Ruang Kerja Sekjen DPR Indra Iskandar Digeledah KPK, BURT: Proses Hukum Harus Kita Hormati

Nasional
Kompolnas Duga Ada Pelanggaran Penugasan Brigadir RAT untuk Kawal Pengusaha

Kompolnas Duga Ada Pelanggaran Penugasan Brigadir RAT untuk Kawal Pengusaha

Nasional
Surya Paloh Pamer Nasdem Bisa Dukung Anies, tapi Tetap Berada di Pemerintahan Jokowi

Surya Paloh Pamer Nasdem Bisa Dukung Anies, tapi Tetap Berada di Pemerintahan Jokowi

Nasional
Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Lagi Hari Ini

Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Lagi Hari Ini

Nasional
Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Nasional
Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Nasional
Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Nasional
Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Nasional
Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Nasional
Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Nasional
Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Nasional
Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com