JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) memanggil Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, Kamis (18/4/2019).
Pemanggilan tersebut guna meminta klarifikasi Luhut perihal video kunjungannya ke Pondok Pesantren Nurul Cholil di Bangkalan, Madura, Sabtu (30/3/2019).
Dari video yang beredar di media sosial, tampak Luhut tengah memberikan amplop putih kepada Kiai Zubair Muntasor.
"Tadi ada pemeriksaan terhadap Bapak Luhut Pandjaitan, berkaitan dengan laporan dari masyarakat yang khususnya berkaitan pada saat ada video, rekaman mengenai diduga pemberian uang kepada masyarakat," ungkap Anggota Bawaslu Rahmat Bagja saat konferensi pers di Kantor Bawaslu RI, Jakarta Pusat, Kamis (18/4/2019).
Baca juga: Penjelasan Luhut soal Video Pemberian Amplop Saat Berkunjung ke Ponpes di Madura
Menurut Bagja, Luhut menyangkal bahwa pemberian uang tersebut merupakan praktik politik uang.
"Tapi secara umum Pak Luhut menyangkal hal pemberian uang, dimaksud bukan money politic dan lain-lain," katanya.
Ia mengatakan, terdapat 23-24 pertanyaan yang dilontarkan kepada Luhut. Pemeriksaan tersebut, ujarnya, berlangsung sekitar satu jam, dari pukul 09.00 WIB hingga pukul 10.15 WIB.
Baca juga: Luhut Binsar Pandjaitan Dilaporkan ke Bawaslu Soal Pemberian Amplop
Bawaslu mempertanyakan maksud Luhut datang ke tempat tersebut, durasi pertemuan, hingga apakah ada tim kampanye saat ia berada di sana.
Bagja mengatakan, pihaknya masih mendalami keterangan Luhut beserta saksi lainnya. Mereka membutuhkan hingga lima hari ke depan untuk menyelesaikan laporan tersebut.
"Kami perlu dalam ini sudah tinggal beberapa hari lagi, mungkin 3-5 hari lagi selesai," tutur dia.
Luhut disebutkan bersikap kooperatif selama pemeriksaan dan bersedia untuk dipanggil kembali.
Baca juga: Klarifikasi Luhur Utomo, Pembuat Video Luhut Serahkan Amplop di Pesantren
Sebelumnya, Luhut menjelaskan, ia memang memberikan "bisyaroh" kepada Kiai Zubair untuk membantu pengobatannya.
Menurut Luhut, Kiai Zubair memiliki masalah kesehatan. Sebagai tamu dan berniat untuk menjenguk, ia pun membalas sambutan hangat dengan memberikan bantuan.
"Sebagai tamu yang dijamu dan disambut dengan hangat, saya hanya dapat membalas dengan memberi bisyaroh sekadarnya untuk membantu pengobatan Beliau (Kiai Zubair)," ujar Luhut melalui keterangan tertulis kepada Kompas.com, Jumat (5/4/2019).
"Saya pun lebih dulu diberi oleh-oleh berupa batik dan batu akik. Begitulah tradisi yang kami lakukan untuk menjaga tali silaturahim," kata dia.