Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Moeldoko: Kalau Dibilang Curang, Siapa yang Mencurangi?

Kompas.com - 17/04/2019, 20:19 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Moeldoko mempertanyakan pernyataan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto soal banyak kejadian yang merugikan Prabowo pada pemungutan suara Pemilu 2019.

"Kalau dibilangnya curang, siapa yang mencurangi?" ujar Moeldoko saat dijumpai di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Rabu (17/4/2019).

Moeldoko meminta Prabowo tak terburu-buru mengatakan bahwa terjadi kecurangan pada Pemilu 2019 sebelum ada mekanisme hukum yang ditempuh beserta keputusannya.

Mantan Panglima TNI itu mengatakan, tak ada pelaksanaan pesta demokrasi yang sempurna. Apabila ada satu dua ketidaksempurnaan, ada mekanisme hukum yang dapat ditempuh oleh pihak-pihak yang merasa dirugikan.

Baca juga: Moeldoko: Sampai Saat Ini, Tak Ada Indikasi Akan Terjadi Kericuhan...

Lagipula, Moeldoko juga mendapatkan laporan soal adanya peristiwa pada Pemilu 2019 yang merugikan kubu Jokowi-Ma'ruf.

"Saya juga banyak mendapatkan laporan dari anak-anak di bawah bahwa ada, wah ini semua petugas (tempat pemungutan suara) dari sebelah. Saya menyampaikan, sudahlah, jangan cari masalah, tapi cari solusi," ujar Moeldoko.

"Oleh sebab itu, kami mengerahkan berbagai pihak agar mereka menyelesaikannya melalui prosedur yang berlaku. Kami tidak pernah komplain, provokasi keluar. Justru kami meredam anak-anak di bawah agar mencari solusi lewat prosedur," lanjut dia.

Diberitakan, Prabowo menyebut, banyak kejadian yang merugikan pendukung dirinya serta cawapres Sandiaga Uno dalam pemungutan suara Pemilu 2019, Rabu ini.

"Terus terang saja saya prihatin dari tadi malam banyak kejadian yang merugikan pendukung 02," kata Prabowo dalam jumpa pers di kediamannya, Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu.

Baca juga: TGB: Semua Lembaga Survei Kredibel, Tak Usah Reaksi Berlebihan

Peristiwa itu, antara lain banyak surat suara yang tidak sampai ke TPS. Banyak TPS yang buka baru pada pukul 11.00 WIB. Banyak pula pendukungnya yang tidak mendapatkan undangan pemungutan suara. Selain itu, pihaknya menemukan surat suara sudah tercoblos untuk paslon 01.

Prabowo sekaligus mengklaim menang Pemilu 2019 versi exit poll yang dilakukan internalnya.

"Hasil exit poll kita di 5.000 TPS menunjukkan kita menang 55,4 persen," ujar Prabowo yang disambut riuh pendukungnya.

Kompas TV Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin, Moeldoko menyatakan tidak mungkin pesawat capres Prabowo Subianto dihalangi jet tempur TNI AU saat agenda kampanye. Menurut Moeldoko saat dalam masa pemilu seperti saat ini setiap capres-cawapres selalu dilengkapi dengan pengawalan. Moeldoko menambahkan dirinya yakin tidak ada penghalangan oleh TNI terhadap rangkaian agenda kampanye paslon capres-cawapres manapun. #PesawatPrabowo #TNIAU #Moeldoko

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com