Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masa Tenang, Timses Jokowi Minta Pendukung Capres Tak Saling Provokasi

Kompas.com - 14/04/2019, 19:37 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Arsul Sani mengimbau para relawan baik pendukung  Jokowi-Ma'ruf maupun capres dan cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno untuk menjaga ketenangan selama tiga hari masa tenang.

Sekjen PPP ini mengimbau, para pendukung tak saling melakukan tindakan provokasi, termasuk lewat media sosial.

"Kita mengimbau hal yang sama juga kepada teman-teman 02 untuk juga tidak melakukan provokasi melalui berbagai media sosial," kata Arsul saat ditemui wartawan di Posko Cemara, Menteng, Jakarta, Minggu (14/4/2019).

Baca juga: Masa Tenang Pemilu, KPI Minta Lembaga Penyiaran Ikuti Aturan Main

Arsul mengimbau, para pendukung pasangan 01 tidak terprovokasi jika pendukung pasangan 02 mencoba memancing emosi. Ia ingin para pendukung fokus untuk menyiapkan diri menyaksikan proses pemungutan suara.

"Tidak usah terpancing dan emosional, yang penting tetap bekerja menyiapkan diri untuk menyaksikan proses pemungutan suara 17 April," ujarnya.

Baca juga: Masa Tenang, Ganjar Pranowo Ikut Copoti Alat Peraga Kampanye

Selanjutnya, Arsul mengatakan, TKN akan melakukan pengawasan di dalam dan di luar kota saat proses pemungutan suara. Menurutnya, TKN juga siap menerima aduan dan keluhan dari masyarakat.

"Kami memang harus standby untuk juga menerima pengaduan keluhan dari berbagai masyarakat," pungkasnya.

Kompas TV Seruan dan doa untuk menciptakan minggu tenang Pemilu 2019 tetap terjaga terus disuarakan. Harapannya agar pemilu 17 April mendatang bisa berjalan lancar dan damai. Bagaimana untuk tetap bisa menjaga minggu tenang tetap tenang dan tak disusupi kecurangan-keruranganyang dapat menodai pelaksanaan pemilu? Simak pembahasannya dalam dialog Sapa Indonesia Akhir Pekan bersama analis politik UIN Syarif Hidayatullah, Gun Gun Heryanto dan analis politik dari Kode Inisiatif, Veri Junaidi. #MasaTenangPemilu #Pemilu2019
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com