JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Erick Thohir, menyebut, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang baru mencapai 5 persen merupakan risiko dari prioritas pembangunan daerah terpencil.
"Kan yang lucu begini, ketika Pak Jokowi itu lebih mementingkan banyak pihak, daerah terpencil, yang tidak dibangun hanya Jawa, ya itu risiko pasti pertumbuhan tidak 7 persen, tetapi 5 persen," kata Erick saat menghadiri debat kelima pilpres di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Sabtu (5/4/2019).
Baca juga: Sandiaga: Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen Dikeluhkan Ibu Nurjannah
Namun, Erick menyebut, pertumbuhan ekonomi sebesar 5 persen ini justru jauh lebih baik karena diimbangi dengan pemerataan pembangunan.
Menurut Erick, program-program Jokowi sangat merakyat. Tetapi, masih ada yang menyebut program Jokowi berpihak pada kalangan elite.
Pandangan inilah yang menurut Erick terbolak-balik.
Baca juga: Prabowo: Kita Tidak Puas Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen, Kita Mau Double Digit
"Justru saya melihat, saya percaya, program yang Pak Jokowi lakukan ini luar biasa, bagaimana langsung menyentuh rakyat," ujar Erick.
"Beliau bukan tipe ABS. Beliau kenapa blusukan, karena ingin mengecek apa yang terjadi di program-program itu. Bukan kebolak-balik," sambungnya.