Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LSI Denny JA: 6 Parpol Tak Lolos Parlemen, Butuh Langkah "Big Bang" untuk Penuhi Ambang Batas

Kompas.com - 13/04/2019, 16:24 WIB
Jessi Carina,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menyebut ada enam partai politik yang tidak masuk ke parlemen. Hal itu berdasarkan hasil survei LSI Denny JA yang dilakukan pada 4-9 April 2019.

Adapun survei ini menampilkan elektabilitas partai dengan menggunakan rentang batas. Rentang elektabilitas ini memperhitungkan margin of error dan asumsi golput.

"Jadi batas atas setelah ditambah margin of error pun belum bisa masuk parliamentary threshold sebesar 4 persen. Mereka perlu langkah big bang agar suara mereka terdongkrak," ujar peneliti LSI Denny JA, Ikrama Masloman, di Graha Dua Rajawali, Jalan Pemuda, Sabtu (13/4/2019).

Baca juga: LSI Denny JA: 10 Parpol Berpotensi Lolos ke DPR, tapi 5 Parpol Masih Rawan

Berikut ini adalah 6 partai yang disebut tidak akan lolos ke parlemen:

1. Partai Hanura: 0,5 persen-3,2 persen

2. Partai Bulan Bintang (PBB): 0,5 persen-3,2 persen

3. Partai Solidaritas Indonesia (PSI): 0,5 persen-3,2 persen

4. Partai Berkarya: 0,5 persen-3,0 persen

5. Partai Garuda: 0,4 persen-2,6 persen

6. Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI): 0,3 persen-2,3 persen

Baca juga: LSI Denny JA: PDI-P Pemenang Pileg 2019, Gerindra dan Golkar Berebut Runner Up

Ikram mengatakan rentang teratas enam parpol tersebut tidak mencapai empat persen. Artinya, mereka terancam tidak lolos parlemen pada Pileg 2019.

Menurut dia, enam partai ini butuh langkah besar agar bisa mendongkrak suara dengan signidikan. Jika tidak, mereka akan terempas pada Pileg 2019.

"Langkah big bang ini harus langkah besar, tidak bisa yang biasa-biasa saja," ujar dia.

Survei ini dilakukan di 34 provinsi di Indonesia dengan metode multistage random sampling. Jumlah responden para survei ini sebanyak 2.000 orang. Wawancara dilakukan secara tatap muka dengan menggunakan kuesioner.

Adapun margin of error survei ini adalah sebesar 2,2 persen. Survei ini dibiayai secara mandiri oleh LSI Denny JA.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 1 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Antisipasi Serangan Siber, Imigrasi Siapkan Sistem 'Back Up' Data Cepat

Antisipasi Serangan Siber, Imigrasi Siapkan Sistem "Back Up" Data Cepat

Nasional
Puncak Hari Bhayangkara Digelar 1 Juli 2024 di Monas, Jokowi dan Prabowo Diundang

Puncak Hari Bhayangkara Digelar 1 Juli 2024 di Monas, Jokowi dan Prabowo Diundang

Nasional
4 Bandar Judi 'Online' Terdeteksi, Kapolri: Saya Sudah Perintahkan Usut Tuntas

4 Bandar Judi "Online" Terdeteksi, Kapolri: Saya Sudah Perintahkan Usut Tuntas

Nasional
Usai Bertemu Jokowi, MenPAN-RB Sebut Jumlah Kementerian Disesuaikan Kebutuhan Prabowo

Usai Bertemu Jokowi, MenPAN-RB Sebut Jumlah Kementerian Disesuaikan Kebutuhan Prabowo

Nasional
Imigrasi Ancam Deportasi 103 WNA yang Ditangkap karena Kejahatan Siber di Bali

Imigrasi Ancam Deportasi 103 WNA yang Ditangkap karena Kejahatan Siber di Bali

Nasional
Imigrasi Akui Sudah Surati Kominfo untuk 'Back Up' Data Sejak April, tapi Tak Direspons

Imigrasi Akui Sudah Surati Kominfo untuk "Back Up" Data Sejak April, tapi Tak Direspons

Nasional
Disebut Tamak, SYL Klaim Selalu Minta Anak Buah Ikuti Aturan

Disebut Tamak, SYL Klaim Selalu Minta Anak Buah Ikuti Aturan

Nasional
Bantah Hasto Menghilang Usai Diperiksa KPK, Adian Pastikan Masih Berada di Jakarta

Bantah Hasto Menghilang Usai Diperiksa KPK, Adian Pastikan Masih Berada di Jakarta

Nasional
Dirjen Imigrasi Enggan Salahkan Siapapun Soal Peretasan: Sesama Bus Kota Enggak Boleh Saling Menyalip

Dirjen Imigrasi Enggan Salahkan Siapapun Soal Peretasan: Sesama Bus Kota Enggak Boleh Saling Menyalip

Nasional
Adian Sebut PDI-P Siap jika Jokowi 'Cawe-cawe' di Pilkada 2024

Adian Sebut PDI-P Siap jika Jokowi "Cawe-cawe" di Pilkada 2024

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Kembalikan Uang Rp 600 Juta

KPK Sebut Keluarga SYL Kembalikan Uang Rp 600 Juta

Nasional
Dituntut 12 Tahun Bui, SYL Sebut KPK Tak Pertimbangkan Kontribusinya di Masa Krisis

Dituntut 12 Tahun Bui, SYL Sebut KPK Tak Pertimbangkan Kontribusinya di Masa Krisis

Nasional
Pastikan Upacara HUT RI Ke-79 di IKN Aman, BNPT Gelar Asesmen di Beberapa Titik Vital

Pastikan Upacara HUT RI Ke-79 di IKN Aman, BNPT Gelar Asesmen di Beberapa Titik Vital

Nasional
KPK Cecar Said Amin soal Sumber Uang Pembelian 72 Mobil dan 32 Motor Eks Bupati Kukar

KPK Cecar Said Amin soal Sumber Uang Pembelian 72 Mobil dan 32 Motor Eks Bupati Kukar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com