Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Yang Tidak Setuju KIP Kuliah, Maju! Saya Kasih Sepeda, Awas Ada yang Maju

Kompas.com - 09/04/2019, 14:20 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com — Capres petahana Joko Widodo terus-menerus menyosialisasikan tiga kartu baru yang akan diluncurkan jika ia terpilih pada Pemilihan Presiden 2019.

Sosialisasi ketiga kartu tersebut juga dilakukan Jokowi saat kampanye di Stadion Singaperbangsa, Karawang, Jawa Barat, Selasa (9/4/2019).

Jokowi sempat berkelakar saat menyosialisasikan ketiga kartu tersebut. Ia menanyakan kepada massa kampanye apakah ada yang tidak setuju dengan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah.

Jokowi lantas berseloroh agar pendukungnya yang tidak setuju dengan KIP Kuliah maju ke atas panggung.

Baca juga: Di Depan Para Buruh, Jokowi Janji Revisi Aturan Pengupahan hingga Bangun Rumah Murah

"Siapa yang setuju KIP Kuliah tunjuk jari. Yang tidak setuju maju, saya beri sepeda. Awas kalau ada yang maju," ujar Jokowi lantas disambut tawa oleh para pendukungnya.

Hasilnya, tak ada pendukung Jokowi yang maju. Jokowi mengatakan, KIP Kuliah nanti akan memunculkan banyak sarjana baru di Indonesia.

Melalui KIP Kuliah, Jokowi mengatakan, akan semakin besar peluang anak Indonesia memperoleh beasiswa dari dalam dan luar negeri.

Jokowi lalu menyosialisasikan Kartu Prakerja. Ia mengatakan, Kartu Prakerja akan membantu angkatan kerja memperoleh lapangan pekerjaan.

Baca juga: Jokowi: Saya Salaman Nggak Pakai Sarung Tangan

Menurut Jokowi, dengan adanya kartu tersebut, perusahaan akan diuntungkan karena memperoleh tenaga kerja yang berkualitas.

Kemudian, Jokowi memamerkan Kartu Sembako Murah yang akan menjamin gizi anak Indonesia lewat jaminan makanan sehat yang dimasak oleh orangtuanya.

"Tapi kartu ini keluarnya masih tahun depan karena ini program capres. Saya tidak mau ngomong baik-baik tetapi nanti setelah tanggal 17 (April) ini belum keluar kok banyak yang nanya kok belum Pak? Memang masih dianggarkan, anggarannya tahun depan baru," lanjut Jokowi.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Menuju Istana 2019

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Nasional
MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

Nasional
Paradoks Sejarah Bengkulu

Paradoks Sejarah Bengkulu

Nasional
Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Nasional
Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Nasional
Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Nasional
Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Nasional
Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Nasional
Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Nasional
Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Nasional
Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Nasional
KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

Nasional
Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Nasional
Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi 'Doorstop' Media...

Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi "Doorstop" Media...

Nasional
Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com