JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Andre Rosiade merasa Metro TV sengaja membuat pemberitaan yang tidak benar terkait Prabowo di Padang, Sumatera Barat.
Menurut Andre, pemberitaan Metro TV ingin memunculkan keraguan atas militansi pendukung Prabowo di Sumatera Barat.
"Berita Metro TV membuat seolah pendukung Prabowo di Sumbar tidak militan. Saya rasa ini ada kepentingan," ujar Andre saat ditemui di Gedung Dewan Pers, Jakarta, Jumat (5/4//2019).
Baca juga: Survei Indikator Tunjukkan Perubahan Suara Pemilih Islam dari Prabowo ke Jokowi
Menurut Andre, pada pilpres sebelumnya, Prabowo mendapat dukungan 76,3 persen pemilih di Sumatera Barat. Andre menyebut daerah tersebut sebagai lumbung suara bagi Prabowo.
Andre menilai, pemberitaan Metro TV yang menyebut bahwa Prabowo ditinggal pendukungnya saat berkampanye di Padang, pada 2 April 2019 lalu, ada kaitannya untuk menurunkan angka dukungan kepada Prabowo dalam pilpres 17 April 2019.
Pada kenyataannya, menurut Andre, ribuan pendukung Prabowo tetap bertahan dari awal sampai Prabowo selesai menyampaikan pidato.
Baca juga: Bantah Hadang Pesawat Prabowo, Ini Penjelasan TNI AU
Bahkan, Prabowo kesulitan meninggalkan lokasi kampanye karena dikerumuni pendukung.
"Ada ketakutan kami bikin rekor baru. Kalau dulu kami menang 76,3 persen, insya Allah pada 2019 ini target kami menang 85 persen," kata Andre.
Andre secara resmi mengadukan Metro TV ke Dewan Pers. Menurut Andre, Metro TV membuat pemberitaan yang tidak sesuai fakta dan sengaja melakukan kampanye hitam terhadap pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02.
Jawaban Metro TV
Saat dikonfirmasi, Pemimpin Redaksi Metro TV Don Bosco Selamun menjelaskan bahwa pada 2 April 2019, reporter lapangan Metro TV memang melihat ada sebagian pendukung Prabowo yang meninggalkan lokasi kampanye.
Baca juga: Polemik Pembagian Kursi Menteri di Kubu Prabowo-Sandiaga....
Namun, Don Bosco mengakui pemberitaan terkait hal itu disajikan secara tidak lengkap.
"Memang berita itu diturunkan secara tidak lengkap. Berita tidak memuat klarifikasi, di mana seharusnya ada wawancara yang dilakukan kepada pendukung yang meninggalkan lokasi kampanye," ujar Don Bosco kepada Kompas.com.
Meski demikian, menurut Don Bosco, Metro TV telah bertindak cepat dengan meminta klarifikasi kepada pimpinan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra di Sumatera Barat.
Pimpinan DPD Gerindra membantah ada pendukung Prabowo yang meninggalkan lokasi kampanye.
Selanjutnya, menurut Don Bosco, bantahan itu telah ditayangkan sebanyak dua kali oleh Metro TV.
Bahkan, pemberitaan atas bantahan itu dilakukan sebelum Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi membuat aduan ke Dewan Pers.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.