Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ma'ruf Amin Bantah Indonesia Tak Dihormati Negara Lain

Kompas.com - 01/04/2019, 10:34 WIB
Jessi Carina,
Krisiandi

Tim Redaksi

SIDOARJO, KOMPAS.com - Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin tidak setuju jika Indonesia disebut tidak begitu dihormati oleh negara lain. Hal ini untuk menanggapi calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto yang menyatakan demikian dalam debat keempat.

Ma'ruf mengatakan salah satu bukti Indonesia dihormati adalah keanggotaannya dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa.

"Saya kira tidak betul itu (Indonesia tidak dihormati negara lain). Sekarang kan Indonesia menjadi anggota tak tetap di Dewan Keamanan PBB. Kalau enggak dihormati kan enggak dipilih," ujar Ma'ruf di Bandara Juanda, Situbondo, Senin (1/4/2019).

Ma'ruf juga mengingatkan Indonesia sering diminta menjadi mediator dalam konflik-konflik di negara lain salah satunya di Afganistan.

Baca juga: Senin Hari Ini, Maruf Amin Kampanye Terbuka di Madura

Sebagai ketua Majelis Ulama Indonesia, dia pernah diminta Jokowi untuk melakukan pertemuan dengan kelompok ulama untuk menghilangkan perseteruan itu.

"Jadi saya kira tidak benar itu, tidak menghormati itu seperti apa? Kecuali kita di berbagai isu dunia indonesia, di Rohingya kita berperan, Menlu kita aktif sekali mengenai mengembalikan mereka yang di Rohingya itu," kata dia.

Sebelumnya dalam debat, calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto mengatakan bahwa Indonesia sebenarnya tidak dihormati oleh negara asing.

“Ada hal yang mungkin Bapak tidak merasakan bahwa sebenarnya kita tidak terlalu dihormati di luar Indonesia,” ujar Prabowo dalam debat keempat, Sabtu (30/3/2019).

Prabowo menyebut, Jokowi tidak akan merasakan perlakuan tak hormat tersebut di luar negeri. Sebab, Jokowi sebagai Presiden selalu dijemput petugas keprotokoleran.

Baca juga: Kampanye di Madura, Maruf Amin Ingin Luruskan Fitnah terhadap Jokowi

Sementara, kata Prabowo, rakyat biasa yang melawat ke luar negeri merasakan bagaimana Indonesia tak dihormati di luar negeri. 

Oleh sebab itu, Prabowo mendorong agar pemerintahan Indonesia menjadi kuat dan mampu menyejahterakan rakyatnya.

Dengan kuat dan sejahtera, Prabowo pun meyakini, Indonesia akan dihormati oleh negara lain.

“Saya berjuang agar Indonesia dihormati, Indonesia kuat, Indonesia berdiri di atas kaki sendiri, Indonesia menaejahterakan rakyatnya. Dihormati karena sejahtera, bukan karena rakyatnya miskin,” ujar Prabowo.

Kompas TV Di akhir acara debat, meski ada perbedaan pandangan tentang tema-tema debat, kedua calon presiden, Joko Widodo dan Prabowo Subianto menunjukkan sikap negarawan yang mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa di atas segalanya. Pada pernyataan penutup, keduanya sama-sama menyatakan tak akan pernah putus persahabatan, meski beda pandangan tentang hal-hal kenegaraan. #DebatCapres2019 #Jokowi #PrabowoSubianto
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Nasional
Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi Kabinet ke Megawati, Pengamat: Itu Hak Presiden, Wapres Hanya Ban Serep

Gibran Ingin Konsultasi Kabinet ke Megawati, Pengamat: Itu Hak Presiden, Wapres Hanya Ban Serep

Nasional
Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Pengamat: Kalau Diformalkan, Berapa Lagi Uang Negara Dipakai?

Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Pengamat: Kalau Diformalkan, Berapa Lagi Uang Negara Dipakai?

Nasional
Hadiri MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10 di Meksiko, Puan: Kepemimpinan Perempuan adalah Kunci Kemajuan Negara

Hadiri MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10 di Meksiko, Puan: Kepemimpinan Perempuan adalah Kunci Kemajuan Negara

Nasional
Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

Nasional
Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com